3. Perhatian Dari Zeva

392 37 48
                                    

kalian mau cerita ini partnya banyak, atau sedikit aja?

kalian sudah sekolah tatap muka, belum?

__________

Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

-Arsy Tiara-

__________

Memilih mengabaikan soal ulangan yang ada dimeja, Zeva menyangga kepalanya menyerong ke arah Zaki, memandang wajah tampan itu yang nampak sedang serius mengerjakan soal.

Zeva tersenyum lebar. Gadis itu berbisik kecil, "Gue tau lo gak bisa, gak perlu sok serius hanya untuk mengabaikan gue."

Zaki tak menggubris Zeva.

Gadis itu cemberut karena diabaikan, walaupun sudah menjadi hal yang biasa baginya.

Meraih gelang hitam ditangannya, Zeva mengikat rambutnya menjadi satu lalu kembali memfokuskan pandangannya pada Zaki.

"Kira-kira perasaan lo sama gue, sudah menyentuh angka berapa?"

Zaki melirik tajam Zeva. Gadis itu begitu berisik dan sangat mengganggunya. Entah apa alasan Bu Inggrit membiarkan gadis pengganggu itu duduk disebelahnya.

"Nol." ketus Zaki.

Zeva refleks tertawa kecil. "Gila ya kalau dipikir-pikir," gumamnya pelan, namun tetap dapat didengar oleh Zaki.

"Gue tetap keras kepala mau perjuangin cowok batu kayak lo. Cowok yang semakin dikejar justru akan semakin menjauh."

"Lo itu kayak hadiah giveaway, susah untuk di dapatkan."

Zeva berdecak saat tak mendapatkan respons dari Zaki.

"Gue gak akan pernah suka sama lo. Jadi berhenti ganggu hidup gue."

Kalimat tajam itu terlontar dari bibir Zaki.

"Sampai kapanpun? Walau gue sudah berusaha perjuangin lo? Semuanya gak ada artinya untuk lo?"

Zaki mengangguk tanpa ragu.

"Kalau gitu. Biarkan gue perjuangin lo lebih keras mulai saat ini, karena gue yakin usaha dan perjuangan gue akan membuahkan hasil yang manis. Hasil gak akan pernah mengkhianati usaha," ujar Zeva yakin.

Belum ada tanda-tanda Zaki akan meresponsnya, Zeva kembali melanjutkan. "Gue yakin Tuhan akan kasih jawaban indah untuk penantian gue."

Zaki membuka suara akhirnya. "Gue bukan jawaban indah itu."

Zeva terdiam.

Melihat Zeva tak berkutik, Zaki berdecih. "Gak semua hal yang lo mau, harus menjadi milik lo."

Zeva tersenyum miring, "Dan gak semua hal yang sekarang lo bilang enggak, akan tetap berakhir enggak di kemudian hari. Emang gak semua hal bisa dan harus gue dapetin, tapi hati manusia siapa yang tahu? Bisa aja sekarang lo emang gak cinta sama gue, tapi besok? Lusa? Minggu depan? Bahkan tahun depan? Gak ada yang tau hati lo akan jatuh kapan dan ke siapa."

Kini berbalik, Zaki yang terdiam.

"Gak perlu tegang gitu, Zayang."

"Tolong yang dibelakang jangan ribut!" Bu Inggrit memperingatkan lebih pada Zeva melalui tatapan tajamnya, seolah mengatakan 'Jangan berbuat ulah lagi Zeva.'

Z' struggleWhere stories live. Discover now