40. Membatalkan Janji

195 24 24
                                    

"Ngapain lo telfon gue?" jutek Zeva setelah lama terdiam.

"Zevaa, Beby minta maaf yaa, Beby gak tau kalau Zaki sama Zeva udah ada janji duluan. Ini Beby lagi dianter pulang sama Zaki, kalian happy-happy terus yaa!"

Zeva memutar bola matanya malas. "Thanks, semoga lo gak lagi drama ya."

Tutt

Sambungan tiba-tiba terputus begitu saja. Zeva melirik ponselnya, panggilan sudah dimatikan sepihak oleh Beby.

"Gak jelas," gerutunya lalu melempar ponselnya asal.

Ia bangkit berdiri lalu berjalan menuju kamar mandi untuk segera merendam tubuhnya dengan air dingin. Dia sudah sangat kepanasan.

BRAKK PRANGG

Zeva tersentak kaget saat mendengar bunyi pecahan kaca, Zeva mengurungkan niat untuk membuka baju lalu segera berlari keluar kamar mandi.

Alangkah terkejutnya Zeva saat menemukan pintu kaca balkon dikamarnya sudah pecah, akibat batu yang berhasil masuk menembus kamarnya.

Zeva mengambil batu yang dibaluti oleh secarik kertas. Dibukanya dengan perlahan.

Siap bermain dalam permainan gue, Zevanya?

Zeva menautkan kedua alisnya bingung.

"Stres ini orang, gak jelas anjir." Zeva berjalan ke arah balkon dengan hati-hati memperhatikan pecahan kaca yang berserakan.

"Fuck sshh." Zeva meringis saat pecahan kaca itu mengenai kakinya.

"Sialan," decaknya lalu kembali ke dalam, meraih ponselnya, mencari kontak Orlans, teman satu klub motornya dengan Helen.

"Hallo Ze, kenape?"

"Lo awasin rumah gue gak tadi?"

"Boro-boro Ze, gue tadi lagi nongkrong sama Reza di dekat rumah lo, dikeroyok kita sama orang misterius."

"Terus lo berdua oke 'kan?"

"Aman Ze."

Zeva langsung memutuskan sambungan.

"Sial, siapa sebenernya orang ini?"

_____

Zeva melangkah keluar dari kamar setelah mendengar suara ketukan pintu dari bawah. Dia baru saja selesai bersiap-siap dan hanya tinggal menunggu jemputan dari Zaki. Dia pikir, mungkin Zaki yang baru saja datang.

Zeva tersenyum manis saat melihat Zaki sedang berdiri membelakangi tempatnya berdiri. Dari belakang saja, Zaki sudah terlihat tampan.

Memakai jaket jeans, celana chino cream selutut dengan sepatu sneakers hitam. Tampan sekali, pacarnya ini.

"Zayang?"

Cepat sekali, Zaki langsung membalikkan tubuhnya menghadap penuh pada Zeva. Tatapannya berbeda, lebih tajam dari biasanya.

"Berhenti bersikap kasar sama Beby, bisa?"

Suara dingin dan tajam menyapa indra pendengar Zeva. Suara yang begitu malas Zeva dengar, akhirnya sekarang terdengar lagi? Dan itu semua karena Beby?

Zeva terkekeh sebentar, dia mendekatkan dirinya pada Zaki. "Lo kenapa? Tiba-tiba banget, gue---"

"Ze." Zaki memanggil Zeva penuh penekanan.

Z' struggleWhere stories live. Discover now