6. Sisi Lain Zeva

397 38 131
                                    

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana
indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan
dengan hidupku yang kelam

-Last Child-

__________

BRUMM BRUMMM

Zeva menatap sinis lawannya, tersenyum miring lalu menutup visor helmnya.

"TIGA!"

"DUA!"

"SATU!"

Gadis dengan jaket kulit berwarna hitam itu langsung mengegas motornya dengan kecepatan penuh.

"Bangsat!" umpat Zeva saat sesekali menoleh ke belakang, dimana lawannya sudah hampir menyeimbanginya.

Dia harus menang kali ini. Karena motor hitam kesayangannya ini yang menjadi taruhannya jika sampai dia kalah.

Zeva tersenyum penuh kemenangan saat garis finish sudah ada di depan matanya.

Citt...

Zeva mengerem tepat setelah melewati garis finish. Dia lagi-lagi, menang. Memang belum ada yang bisa mengalahkannya dalam hal balap, dari awal dia terjun di dunia balap liar.

"Licik anjing!"

Zeva tertawa keras saat mendengar Saddam, lawan balapnya kali ini yang tidak terima atas kekalahannya. "Akuin aja kekalahan lo."

Saddam tersenyum miring. "Lo emang menang di dunia balap, tapi lo gak bisa bohong kalau lo kalah dalam percintaan dan urusan keluarga lo!"

Tangan Zeva mengepal.

"HEH LO SEMUA TAU? INI CEWEK YANG BARUSAN MENANG BALAP SAMA GUE ITU CUMAN CEWEK MURAHAN YANG NGEJAR-NGEJAR COWOK!"

Nafas Zeva memburu. "Bangsat! Kalau lo gak terima kalah, gapapa, gue gak butuh motor lo kalau lo gak terima itu motor buat gue, tapi gue minta, jual aja sekalian, lo beli tuh mulut LAKI, biar mulut lo gak lemes, kayak cewek!"

Sontak tawa semua orang pecah mendengar itu, membuat Saddam semakin naik pitam, dia merasa sudah dipermalukan oleh Zeva.

"DIEM LO! LO BISA AJA MENANG DALAM DUNIA BALAP, TAPI LO SELALU KALAH SAMA ZIO ADIK LO SENDIRI, KARENA SEKERAS DAN SEBANYAK APAPUN HAL YANG LO LAKUIN UNTUK KELUARGA LO, LO TETAP GAK DIANGGAP! ZEVANYA HANDINI, ANAK MALANG YANG HARUS TERIMA KALAU KELUARGANYA SENDIRI AJA GAK SAYANG APA LAGI COWOK BERANDAL YANG LO KEJAR ITU!"

Bugh

Bugh

Bugh

Zeva memukuli Saddam membabi buta, nafasnya begitu memburu, wajahnya sangat merah karena emosi yang sedari tadi berusaha dia tahan.

"JANGAN BAWA-BAWA KELUARGA GUE BANGSAT!!"

"Kenapa? Gak terima lo?!" Saddam berdecih, membalas pukulan Zeva berkali-kali.

Z' struggleWhere stories live. Discover now