Bab 25: Kutukan Teman

196 28 1
                                    

"Winter! Winter!"

Winter kini tengah merasakan tepukan-tepukan ringan pada kedua pipinya, yang menyadarkannya dari bunga mimpinya. Pun perlahan Winter membuka matanya yang terasa berat.

Ialah pemandangan langit-langit restoran yang kabur menjadi penampakan yang pertama ia tangkap oleh indra penglihatannya. Tak lama, setelahnya Winter menemukan seorang laki-laki menerobos masuk ke dalam radar pandangnya.

Winter mengusap matanya beberapa kali, berusaha menyingkirkan pandangan berkunang yang menutup penglihatannya. Setelah kedua netranya berfungsi seperti sedia kala, Winter mendapati secara jelas Jake yang kini sedang tersenyum ke arahnya.

Rasa lelah yang menerjang tubuhnya sama sekali tak Winter hiraukan, Winter memaksakan dirinya untuk bangkit dari posisi tidurnya meski beberapa kali bibir mungilnya itu merintih kesakitan.

"Jake, kenapa kamu ada di sini?" tanya Winter, matanya kemudian menatap area sekelilingnya. Tak ada yang aneh. Tubuhnya kini bahkan sudah terbalut oleh pakaian yang terakhir ia kenakan.

Sementara itu, Jake yang ditanya oleh Winter pun hanya bersedekap lantas menyandarkan tubuhnya pada meja dengan posisi tubuhnya yang mengarah ke arah Winter. Bibir laki-laki itu menyungging senyum tipis yang tampak mengejek pertanyaan yang diajukan oleh Winter.

"Sebenarnya apa yang kamu lakukan sampai bertemu pemburu iblis di sini, Winter? Kamu harus merasa beruntung karena kebetulan aku berada di sini. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau kamu terlalu lama berada di sini."

Perkataan Jake menyadarkan Winter. Ingatan Winter kembali berputar pada kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu. Terakhir ia bertemu dengan Jaehyun dan Jaehyun mengajaknya makan bersama, tapi tanpa sadar Jaehyun menjebak Winter hingga Winter kalah telak.

Mengingat Jaehyun, spontan Winter mengarahkan pandangannya mengitari sekitar, lalu ia menemukan Jaehyun yang pingsan tak jauh dari tempat Jake berdiri.

"Ah ..." Winter merasakan kepalanya sakit luar biasa. "Aku tidak tahu dia pemburu iblis."

Jake berdecak beberapa kali, menyayangkan kepolosan Winter. Sebenarnya ini juga bukan salah Winter apabila Winter tak bisa langsung mengenali seorang pemburu iblis. Wajar saja, Winter masih baru menginjakkan kakinya di dunia manusia.

"Dia pasti sudah mengikutimu sampai bisa menjebakmu di dunia paralel yang biasa digunakan para pemburu iblis untuk membasmi iblis, Winter." Jake berjalan ke arah Jaehyun, kemudian menaruh tangannya pada tengkuk Jaehyun.

"A-apa yang kamu lakukan?" tanya Winter saat matanya menangkap cahaya merah darah dari tangan Jake kini mengalir ke tubuh Jaehyun.

Jake tak langsung menjawab pertanyaan Winter, ia fokus dengan kegiatannya sampai akhirnya ia mengangkat kembali tangannya setelah dirasa cukup.

"Bukan masalah," jawab Jake, memfokuskan kembali perhatiannya pada Winter. "Aku hanya memberikannya sedikit kutukan agar manusia ini tak bisa lagi menemukan dirimu."

Winter menganggukkan kepalanya beberapa kali. Winter tahu sebagai succubus, selain dapat membuat ikatan kontrak, seorang iblis jenis mereka juga bisa memberikan kutukan kepada para manusia apabila diperlukan.

"Winter, sedari tadi aku bertanya-tanya. Kenapa kamu sendirian dan berakhir bersama pemburu iblis itu di sini? Sebenarnya apa yang terjadi dengan manusiamu? Apa dia sudah tidak memedulikanmu lagi? Apa kalian sudah berpisah?"

Mendengar pertanyaan beruntun yang datang dari Jake, Winter sedikit merasa kebingungan. Pada akhirnya Winter memutuskan untuk menutup mulutnya. Tak ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi di antara dirinya dengan Jaemin sampai ia kini berakhir ditemukan Jake tengah bersama Jaehyun.

DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMATWhere stories live. Discover now