Bab 7; Permisi, Nona Mesum (3)

649 58 5
                                    

Sial, sial, sial.

Jaemin terus mengurut batang kejantanannya, tetapi mereka sama sekali tidak memberikan reaksi. Anggota tubuh Jaemin yang satu itu masih tertidur lemas dan tidak menunjukan ciri-ciri akan terbangun dan menegang.

Jaemin berusaha memainkannya sekali lagi, tapi hasil yang ia terima justru rasa lelah karena terlalu memaksakan diri.

Hah ....

Jaemin menghela napasnya, berusaha mengatur deru napasnya, selagi kedua tangannya bertaut di depan muka.

Dirinya yang saat ini sedang terduduk di kloset pun berpikir keras. Kenapa sekarang tidak bisa lagi, padahal bersama Winter, dia yakin kejantanannya itu memberikan reaksi.

Kenapa, ya?

Apa Jaemin bakal ngerasa 'berdiri' lagi kalau dia sama Winter?

Tok .. Tok ... Tok ...

Suara ketukan di pintu kamar mandi menyadarkan Jaemin dari lamunannya. Segera ia menolehkan kepalanya ke sumber suara.

"Kenapa, Win?"

"Kamu mau berapa lama di kamar mandi?"

"Oh," Jaemin tersadar, biasanya emang dia lebih sering menghabiskan waktu lama di kamar mandi. Tetapi, saat ini dia kan tinggal bersama orang lain, itu berarti dia harus mengurangi hal tersebut.

"Sorry, lu mau make kamar mandi, ya? Bentar ya, gua mandi dulu bentar."

Tanpa menunggu sahutan dari Winter, Jaemin beranjak dari kloset duduknya dan berjalan menuju shower, di sana ia membasahi tubuhnya.

***

Kembali 30 menit sebelumnya,

Winter melihat adegan demi adegan yang terputar dalam film yang ada di depannya.

Tanpa sadar Winter meneguk ludahnya sendiri, ia merasakan sensasi panas dan berat yang dibawa aktor dan aktris film itu kini perlahan membakar sisi dalam dirinya.

"Aneh, sungguh aneh." Komentar Winter. "Apakah selera manusia sudah berubah saat ini?"

Kedua alis Winter hampir bertaut saat melihat begitu banyak peralatan penyiksaan di suatu ruangan yang ditunjukkan sang aktor pada pasangannya.

Winter menggigit ibu jarinya, mencerna setiap reka adegan yang terputar.

Aneh.

Apakah saat ini manusia mendapatkan sensasi kenikmatan dari penyiksaan? Makanya dari kemarin Winter selalu gagal karena ini?

"~Chi,"

"Annchi!" Winter menoleh dan menemukan makhluk berbulu itu kini sudah berada di sebelahnya.

"Kamu menontonnya, Chi~."

"Iya, kan kamu yang bilang, film ini adalah referensi untuk mempelajari manusia. Aku harus menangkap Jaemin, atau aku tidak bisa makan sama sekali," Winter menjawab dan berusaha fokus kembali pada filmnya.

Akan tetapi, pikiran kontradiktif terus menghinggapi kepala Winter setiap ia menonton film itu.

Winter kembali menolehkan kepalanya ke arah Annchi. Matanya menyipit, berusaha menyelidik makhluk kecil itu. "Tapi, kamu benar, kan, tentang film ini?"

Bukannya tidak percaya pada Annchi, pasalnya beberapa waktu lalu Winter ditinggalkan oleh Annchi setelah Annchi mengatakan bahwa Winter dapat makan kalau ia mengikuti Annchi.

Kenyataannya, Annchi justru membuat keributan di toko kaset itu dan meninggalkan Winter sendirian.

Apa Annchi memang benar-benar bisa dipercaya?

DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMATOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz