3. Ancam-mengancam

118 63 109
                                    

"Ada beberapa hal yang tidak perlu dijelaskan pada orang lain, karena beberapa dari mereka tidak akan peduli."
- Zura -

Malam telah tiba saat Zura turun ke lantai bawah dengan membawa gitar ditangannya. Suara sandal jepit yang Zura pakai terdengar oleh mbok Mina yang sedang menyiapkan cemilan di dapur.

Tadi sore, selesai makan bersama Rian dan Luky, gadis itu langsung pulang ke rumah dan berdiam diri di kamarnya cukup lama. Sampai jam 7 malam mbok Mina memanggilnya untuk makan malam, setelah makan Zura berganti pakaian dan baru turun lagi sekarang.

Jam di dinding di rumah Zura menunjuk tepat ke jam 8 malam, dia kemudian menghidupkan tv, mencari beberapa channel yang menarik untuk ditonton sambil sesekali memetik gitar ditangannya.

Jam di dinding di rumah Zura menunjuk tepat ke jam 8 malam, dia kemudian menghidupkan tv, mencari beberapa channel  yang menarik untuk ditonton sambil sesekali memetik gitar ditangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Penampakan Zura malam ini.

"Non, ini cemilan dan susunya," ujar mbok Mina membawa senampan makanan dan minuman.

"Makasih, Mbok. Mbok boleh pulang sekarang, Zura aman ko, gak ada yang dibutuhkan lagi."

Gadis itu mengambil kue yang mbok Mina bawa, lalu memakannya pelan.

"Ini belum jam sembilan," jawab mbok Mina.

"Gak apa-apa, Mbok pulang aja. Zura 'kan udah ada di rumah, aman."

Mbok Mina memang pulang setiap hari dan kembali pagi-pagi sekali guna membuatkan sarapan untuk Zura, gadis itu sudah terbiasa sendirian di rumah besar tingkat dua ini.

"Ya sudah kalo begitu, Mbok pamit ya."

"Iya, Mbok. Hati-hati di jalan, jangan lupa beras sama uangnya bawa," ujar Zura yang sudah menyiapkan gaji dan makanan pokok untuk Mbok Mina dengan anaknya yang ada di rumah.

"Iya, terima kasih ya, Non Zura."

Mbok Mina lantas mengusap kepala Zura pelan, beliau sudah tidak sungkan melakukan hal itu, sebab sedari kecil dia yang mengurus Zura. Awalnya Mbok Mina memang menginap di rumah Zura, tapi setelah anaknya bercerai dan tinggal dengan mbok Mina, beliau memilih untuk pulang-pergi. Itu terjadi sekitar 1 tahun lalu.

"Hihi, iya Mbok. Oh iya, besok siapin roti aja ya, jangan nasi."

"Siap."

Mbok Mina pun melenggang pergi meninggalkan Zura dan rumah mewahnya, kini hanya pak Beni dan dua pengawal yang berjaga di rumahnya.

Beberapa lama Zura melihat tv, tidak ada yang menarik, akhirnya dia mematikan tv dan mulai bermain gitar.

"Kita usahakan rumah itu ... dari depan akan tampak sederhana ... kebunnya luas ..."

ZURA (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now