Setara Satu Gelar Sarjana

44 9 8
                                    


Story 11

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Story 11

Isa menarik napas kuat-kuat, menampung oksigen di dada, menutup mata, lalu melompat ke dalam air.

Dingin menyeruak, meliputi seluruh tubuh. Isa membuka mata. Melalui kacamata selam, semua begitu jernih. Terumbu karang bertaburan di dasar laut. Merekah, penuh warna, hidup.

Bahkan sebelum menyelam, Isa bisa melihat warna-warni koral dari atas dermaga. Seakan-akan ada taman bunga di bawah sana, tersamarkan riak-riak laut.

Isa bergerak pelan. Mengayunkan sirip renang dengan tenang. Gerombolan ikan putih berkumpul tidak jauh di depannya, berayun-ayun lincah, menarik perhatian. Begitu Isa mendekat, gerombolan ikan itu menjauh, melesat cepat menuju arah lain.

Bahkan dalam air, Isa tersenyum. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Isa bisa merasakan sensasi 'akuarium alam' seperti ini. Bukankah akuarium terinsipirasi dari laut nyata? Sewaktu kecil Isa pernah mengunjungi Sea World, tapi semua dibatasi dinding kaca.

Sekarang, indra Isa mendapatkan semuanya. Ikan-ikan berenang bebas, beragam warna dan ukuran. Laut begitu semarak. Setiap meternya, biota laut menampakkan diri. Barisan ubur-ubur, kepiting, bintang laut, dan, menakjubkan, di depan sana, seekor penyu terlihat bergerak lambat, samar-samar hampir membentuk siluet.

Isa menuju ke permukaan. Kepalanya menyembul dari air, dia megap-megap sebentar. Lalu Isa tersenyum. Pengalaman yang menyenangkan. Siap jadi core memory.

Di atas dermaga, Gen mengancungkan jempol. Sambil tertawa kecil,

"Hei, untuk ukuran pemula, kau hebat sekali!" Teriak Gen.

Isa masih tersenyum. Lalu dia kembali menarik napas kuat-kuat. Wajahnya berubah serius. Isa kembali menyelam. Kali ini lebih dalam.

Isa menukik ke bawah, menuju dasar laut. Jaraknya tidak seberapa. Isa berhasil menyentuh batu koral. Ikan-ikan kecil yang bernaung di celah batu berkelit gesit, menarik diri dari kehadiran manusia.

Koral adalah bunga laut. Bentuknya yang mengembang seperti kelopak terlihat indah, kokoh, sekaligus misterius. Anemone—lengkap dengan ikan badut—berayun-ayun menuruti kemauan arus laut.

Isa melirik ke atas. Dia kehabisan udara. Isa mendorong tubuhnya ke permukaan. Meluncur cepat. Kepala Isa mencuat dari dalam air. Tepat waktu.

Isa berenang menuju dermaga. Semua dirasa cukup. Isa mencapai tepi dermaga, dan dengan mudah dia berhasil naik.

Isa duduk sambil memperbaiki napas. Dia cukup terengah-engah. Lelah tapi puas. Lalu Isa bangkit. Dia seperti berdiri di atas susunan lego raksasa berwarna merah bata.

Dermaga itu cukup unik. Berupa panel fiber berukuran sekira satu kali dua meter, ketebalan lima puluh senti atau lebih. Sambung-menyambung, terapung membentuk jembatan panjang, dari garis pantai sampai laut dangkal.

Urita : Isa & Samudra BijaksanaWhere stories live. Discover now