29 - Viona Hamil

72 6 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Besoknya Viona berencana untuk menyebarkan kabar perjodohan antara Ervina dan Alvino. Ia sudah sangat siap menunggu kabar tersebut viral satu sekolahan yang membuat Ervina dan Alvino dikeluarkan dari sekolah.

Namun saat ia hendak berjalan ke sekolah, ia merasa tidak enak badan. Lalu ia teringat bahwa ia sudah telat haid selama tiga minggu. Akhirnya ia pun buru-buru membeli tespek untuk memastikan apakah ia benar-benar hamil atau tidak.

Dengan bodohnya, Viona justru mengecek tespeknya di toilet sekolah sendirian tanpa memberitahu Nika dan juga Nayla.

Saat itu, tanpa sengaja Ervina melintas ke depan toilet putri. Lalu ia mendengar ada suara perempuan sedang berbicara sendiri di toilet.

Awalnya Ervina berusaha untuk tak menggubrisnya. Namun entah mengapa tiba-tiba ia menjadi penasaran, sehingga Ervina bersembunyi di balik pintu sambil menunggu siapa yang berada di toilet tersebut.

Ternyata yang berada di toilet tersebut adalah Viona. Ia baru saja mengetes tespeknya, dan benar saja hasilnya positif. Terdapat dua garis di tespek tersebut. Ia keluar toilet sambil membawa tespek tersebut dan menangis.

“Loh, itu kan Viona. Kok dia pengen tespek, sih? Udah gitu di toilet sambil nangis. Dia nemuin itu atau gimana? Atau jangan-jangan dia hamil? Gue harus ngasih tahu ini ke Kak Al,” gumam Ervina.

Akhirnya Ervina pun menyempatkan untuk merekam kejadian tersebut dan sebelum Viona mengetahui keberadaannya, Ervina pun langsung pergi meninggalkan Viona dan bergegas menemui Alvino di basecamp.

Aduh ... ini gimana, ya? Gue nggak mungkin hamil, tapi udah positif. Atau gue ke dokter kandungan aja, ya? Tapi nanti kalau ditanya-tanya gimana? Udahlah, dokter kan harusnya bisa menjaga privasi pasiennya, batin Viona sambil menyeka air matanya.

Akhirnya, Viona pun memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan di rumah sakit Panti Nirmala sepulang sekolah nanti sendirian.

***

Sementara itu, Ervina menemui Alvino yang tengah bersama teman-temannya di Rooftop sekolahan.

“Kak Kal lagi sibuk, ya?” tanya Ervina saat ia telah sampai di tempat Alvino.

“Enggak, kok. Cuma nongkrong aja. Kenapa emangnya?” tanya Alvino heran, karena biasanya Ervina tak pernah menemuinya di rooftop sekolahan.

“Aku boleh ngomong sebentar, nggak? Ini penting banget,” pinta Ervina dengan nada lirih.

Tanpa menunggu, Alvino pun langsung ikut ke mana Ervina mengajaknya untuk berbicara empat mata.

Saat mereka telah berada tak jauh dari basecamp Alvino, Ervina langsung menunjukkan rekaman Viona di ponselnya.

“Kak Al, apa mungkin Viona yang hamil, ya? Tapi sama siapa? Aku nggak pernah lihat dia pacaran. Malah selama ini kan dia sayang banget sama Devan, sedangkan Devan nggak suka sama Viona,” tanya Ervina saat rekaman di ponselnya telah berakhir.

Sesaat Alvino terdiam. Tiba-tiba memorinya teringat bahwa sebelum ia mengantarkan Ervina menuju rumah sakit di malam pesta itu, ia dan Devan sengaja menukar minuman itu supaya Viona dan Rio minum alkohol bersama teman-temannya.

You Are Mineحيث تعيش القصص. اكتشف الآن