12 - Kemenangan

90 10 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

"Tapi Er, semisal aja tadi gue bisa lebih cepat lagi buat balikin buku ke lo, atau gak gitu gue bisa nahan orang yang nyulik lo, atau seenggaknya gue bisa lebih cepat nyetir mobil supaya bisa ngejar mobil mereka dan ngikutin ke mana mereka pergi, pasti gak akan kayak gini jadinya. Gue gak bisa maafin diri gue sendiri kalau sampai lo kenapa-napa." Sandra terlihat masih terus menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi.

"San, lo gak salah. Justru gue berterima kasih banget sama lo. Coba aja lo tadi gak tau kalau gue diculik, pasti lo gak akan ngabarin Kak Al dan teman-temannya buat selamatin gue," hibur Ervina berusaha membuat Sandra tersenyum.

"Lu gak usah merasa bersalah gitu. Justru gua thanks banget sama lu, karena udah ngabarin kita kita kalau Er diculik. Coba lu gak tau dan gak ngabarin, pasti Er udah diapa-apain sama mereka," ucap Alvino.

"Sayang, kamu jangan merasa bersalah gitu. Ya namanya juga nasib, nggak ada yang tahu. Yang terjadi yang terbaik. Dengan gini kan juga mereka bisa ditangkap polisi. Kalau nggak ada kejadian ini mereka kan terus berkeliaran di luar sana, gangguin orang-orang yang gak bersalah, termasuk cewek-cewek kayak kamu. Kamu tuh udah nolongin Ervina. Udah ya, jangan sedih lagi. Ervina dan Alvino juga nggak nyalahin kamu. Semua malah berterima kasih sama kamu karena kamu orang pertama yang tahu kalau Er diculik dan langsung hubungin aku dan teman-teman aku. Jangan sedih lagi. Senyum dong, nanti cantiknya ilang," tenang Irsad sambil merangkul bahu Sandra.

Berkat omongan yang tenang dari Alvino, Ervina, dan juga Irsad, Sandra pun kembali tersenyum dan mengangguk kembali bersemangat.

"Oke deh guys, kalau gitu gua cabut dulu, ya," pamit Alvino pada teman-temannya.

"Iya, Al, hati-hati. Jaga diri baik-baik," sahut Irsad.

"Yoi siap!" jawab Alvino disertai anggukan.

"Guys, gue pergi dulu ya, sama Kak Al. Sekali lagi thanks banget atas bantuan kalian semua," ucap Ervina sambil masih menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Iya, Er. Udah, lo gak usah khawatir. Kak Al, titip Ervina, ya. Jangan diapa-apain loh, jaga baik-baik," peringat Sandra dengan ekspresi wajah mengancam Alvino.

"Iya-iya. Sad, bilangin tuh cewek lu, gak usah bawel kayak gitu," ucap Alvino pada Sandra.

Irsad hanya tersenyum mendengarnya, sementara Sandra kembali kesal dengan Alvino.

"Halahh gak menjamin gue kalau Er gak diapa-apain sama Al," sahut Vero sambil terlihat mengejek.

"Betul, tuh. Di balik diemnya Alvino, tersimpan rapi sifat kemesumannya," lanjut Evan.

"Heh! Apaan sih lu pada? Gak usah sok tau gitu ngapa?" sarkas Alvino sambil melirik tajam ke arah Vero dan Evan.

"Canda, Al. Baperan amat sih, lu," sahut Roy.

"Er, lu yang hati-hati, ya. Takutnya diapa-apain sama Al. Soalnya dia itu diem-dien nafsuan, haha," lanjut Irsad sambil tertawa.

"Emang iya?" tanya Sandra karena penasaran.

"Iya, San. Bahkan nih, gua pernah pas ke toilet sekolah, dengerin suara Al lagi ndesah sendirian dan lama banget. Ngapain coba?" ucap Vero lagi sambil menepuk bahu Alvino.

You Are MineWhere stories live. Discover now