18

5.7K 327 19
                                    


Wajib vote sebelum membaca!!
Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!
Happy reading😘

Wajib vote sebelum membaca!!Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!Happy reading😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bang kalau lo bukan senior gue udah gue tonjok lo dari kemarin sih."

Baru saja Jessa selesai menjelaskan semua duduk permasalahan yang dia buat sendiri pada teman-teman Ana. Juan dan Matthew tentu tidak terkejut karena mereka pernah terlibat di dalamnya. Namun Matthew tetap marah saat tau alasan yang diberikan Jessa. Pemuda yang terlihat tegap, keren, dan tampan, nyatanya mudah sekali di bohongi dan pernah merasa tak percaya diri mendekati perempuan. Padahal selama ini Jessa juga di kenal pemuda yang percaya diri jika urusan perempuan. Definisi cinta bisa membuatmu bodoh itu benar adanya ternyata.

"Sorry, gue juga baru tau tadi dari Ana. Sorry udah libatin lo dan Juan dan sekali lagi gue minta maaf sama kamu na. Tolong jangan diemin gue."

Sebenarnya prisa, Ara dan Melani ingin maju menjambak rambut Jessa, namun berusaha di tahan karena mereka percaya Ana punya cara sendiri untuk menghadapi sikap Jessa yang kurang dewasa.

"Aku udah bilang aku maafin kakak kan? Apa lagi?"

"Tapi lo bilang kita cuma bisa sebatas Senior sama Junior. Gue gak mau na."

"Jangan egois dong kak! Ana punya pilihannya sendiri, harusnya kakak sadar sama apa yang kaka perbuat. Itu juga yang mempengaruhi pilihan Ana." Akhirnya Melani angkat bicara, dari pada dia menjambak rambut Jessa dan memperkeruh keadaan. Lebih baik dia membantu mendukung pilihan Ana.

"Iya Jess lo gak bisa egois, itu pilihan Ana. Dari awal gue, bella sama lainnya udah berusaha ingetin lo kan?"

Mendengar penuturan Dimas, Jessa menunduk sambil mengelus tangan Ana yang dia genggam sedari tadi. Di tatapnya jemarin lentik Ana, sedetik kemudian air dari matanya menetes mengenai tangan Ana. Sadar bahwa dia menangis dan tidak mau menambah rasa malunya, Jessa akhirnya berlutut di hadapan Ana yang duduk di sofa. Pemuda itu lalu memeluk perut Ana dan menenggelamkan wajahnya. Sesekali punggungnya bergetar. Semua orang yang ada di sana terkejut, seorang Jessa Wijaya menangis karena seorang perempuan?

"Aduh kak jangan gini dong, kok malah nangis lagi sih."

"Lagi? Anjir jes jangan malu-maluin di depan Ana dong. Masa lo nangis di depan Ana." Bella terkejut mendengar Jessa sebelumnya sudah menangis. Sepupunya itu jarang menangis. Kecelakaan motor saja hanya meringis saat di obati. Bagaimana bisa sekarang menangis.

"Udah kalian lanjut aja planning buat perginya, gue gak mood."

Ana agak memaksa Jessa untuk melepaskan pelukannya, ketika berhasil terlepas Ana segera berdiri dan meninggalkan ruang tengah vila lalu menuju kamarnya.

"Gimana ini Ana marah ke gue." Dengan isakan seperti bocah umur 5 tahun, Jessa bangkit lalu sedikit berlari menyusul Ana

"Bisa nangis juga ya temen gue? Gue kira dia batu gak punya perasaan. Eh btw kalian mau kemana? Gue boleh ikut gak mumpung di jogja hehe."

Then I See You Again (Tamat)Where stories live. Discover now