7

5.9K 372 14
                                    

Wajib vote sebelum membaca!!
Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!
Jangan lupa Follow buat dapet notifikasi updatetan selanjutnya.
Happy reading😘

"Kalian enggak mau jelasin sesuatu ke gue?" Jessa yang tengah duduk di single sofa ruang tengah apartemennya, menatap 4 orang yang baru saja mendudukkan diri di hadapannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Kalian enggak mau jelasin sesuatu ke gue?" Jessa yang tengah duduk di single sofa ruang tengah apartemennya, menatap 4 orang yang baru saja mendudukkan diri di hadapannya. 4 orang yang duduk di depan Jessa saat ini mendatangi apartemen Jessa karena pemuda itu bilang ingin membicarakan sesuatu.

"Gue pikir gak ada yang perlu di jelasin Jes selama lo gak mau berhenti dari rencana sialan itu." Arka membuka suara mewakili Dimas, Matthew, dan Juan.

"Kalau dia Jujur sama lo emang lo mau apa Jessa?"

"Gue cuma mau memastikan, gue mau denger kalau dia beneran ada perasaan sama gue dari mulut dia sendiri."

"Buat apa bang? Kalau udah ngaku dan ternyata lo tetap gak bisa nerima dia buat apa?" Kini Matthew ikut berpendapat. Sedari awal Dimas mengusulkan, dia hanya berharap itu sebatas candaan. Namun yang membuat frustasi Jessa malah merealisasikan ide konyol Dimas saat itu.

Flashback ON~

Saat ini Jessa, Dimas, dan Sean sedang duduk di pojokan kantin 8, kantin yang di juluki pemersatu anak teknik dan anak manajemen. Dari kejauhan Jessa melihat Juan junior mabanya melambaikan tangan kearahnya. Jessa sedikit akrab dengan Juan karena Jessa merupakan pembimbing kelas Juan selama Ospek berlangsung, selain itu Juan adalah teman dekat Matthew adik sepupu kawannya Sean.

Jessa di ikuti oleh Dimas membalas lambaian tangan Juan, lalu menyuruh pemuda itu mendekat kearah mereka. Sebelum beranjak mendekat, Jessa bisa melihat gadis malam makrab berbisik kepada Juan dengan wajah tegang. Entah apa yang dibicarakan, namun Juan tidak menghiraukan dan beranjak mendekati mereka.

"Bang Jessa banyak fansnya ya." setibanya Juan, lelaki itu langsung berseru membuka obrolan.

"Kenapa? Temen lo ada yang naksir Jessa?" Dimas dengan wajah tengil bercampur penasarannya berucap sambil melemparkan tatapan menggoda pada Jessa

"Ada bang, kayaknya temen gue yang pakai dress bunga-bunga naksir bang Jessa. Dari tatapannya kelihatan sih." Reflek ketiga senior Juan berusaha melirik kearah gadis yang di maksud dengan gesture yang tidak menimbulkan curiga.

"Tengil lo Juan, temen sendiri di cepuin."

Ketiga pemuda itu tertawa melihat tingkah juniornya yang membocorkan perasaan temannya kepada orang yang di sukai oleh temannya. Jessa menggelengkan kepala mengingat kelakuan gadis yang dimaksud oleh juan, gadis itu adalah gadis yang sama yang dia tunggu di dekat toilet karena memisahkan diri sendirian di tengah tengah acara makrab.

"Ngapain lo nyusul?" Sean berseru saat Matthew sepupu sekaligus teman Juan berjalan mendekat kemejanya.

"Juan lama banget, kalian ngobrolin apa?"

Then I See You Again (Tamat)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora