"then i see you again. i can feel butterfly on my stomach fly high, feel my feet want to knee front of you and ask you to stay in my rest of my life."
Anatasia July sangat menyukai Jessa Wijaya, kakak kelasnya di bangku SMA. Gadis itu menaruh rasa d...
Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini! Jangan lupa Follow buat dapet notifikasi updatetan selanjutnya.
Happy reading😘
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2 minggu berlalu setelah kencan Jessa dan Ana di kebun teh, Ana telah menyelesaikan kegiatan KKN bersama teman sekelompoknya, dan Jessa makin di sibukkan dengan pekerjaannya di Jakarta. Sudah 2 minggu Jessa tak dapat menemui Ana, bahkan rencananya menjemput Ana di lokasi kekasihnya melakukan kegiatan KKN pun harus di batalkan karena harus menemani sang ayah ke Surabaya menemui klien yang akan bekerja sama untuk membuat game baru bertemakan tradisional yang di kemas dengan Teknologi era kini.
Sekedar informasi, perusahaan Ayah Jessa adalah perusahan games terbesar yang mana pada tahun 2021 berhasil menduduki peringkat 9 pendapatan tertinggi di dunia dari perusahaan gim lainnya, dengan pendapatan 7 miliar US dollar, tepat di bawah perusahaan nintendo.
Dan Jessa merupakan pewaris tunggal dari Excorde corp., Ltd. Meskipun sekaya itu, selama ini Jessa tak pernah mengumbar identitas dirinya kepada teman-temannya maupun Ana, dia hanya bilang jika ayahnya pengusaha biasa jika di tanya. Namun ketika telah lulus, Jessa akhirnya memberitahukan teman-temannya dan juga Ana. Hal itu tentu sempat membuat Sean dan Dimas terkejut dan tak percaya. Tapi dengan melihat ayah Jessa yang muncul saat hari wisuda, semua keraguan mereka lenyap.
Ngomong-ngomong soal Sean, mereka berdua telah memutuskan berdamai di awal semester 4 saat di undang dalam perayaan kecil kecilan ulang tahun Dimas , mm.. atas paksaan Dimas lebih tepatnya.
"Jessa tolong kamu fotocopy berwarna berkas ini sama ini, masing-masing 15 kali untuk rapat nanti jam 1 siang."
Jam baru menunjukkan pukul 08.00, dan Jessa baru saja selesai menyerahkan laporan tentang game terbaru yang akan diluncurkan tahun depan, rencananya dia akan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda kemarin, namun Nola mengganggu kegiatan Jessa yang baru akan dimulai. Masih ingat karyawan baru yang di bicarakan Jessa saat kencan bersama Ana di kebun tah? Yup, Nola adalah yang Jessa maksud saat itu. Si karyawan baru yang belum ada tepat 1 bulan bekerja di sana, namun sering kali berlaga bossy kepada karyawan magang terutama kepada Jessa.
"Iya mbak, nanti saya taruh langsung ke ruang rapat?"
"Hmm iya, langsung keruang rapat ya. Terima kasih."
Sepeninggalan dari Nola, Anggara dan Meta yang sama-sama anak magang menghampiri Jessa yang akan menuju mesin fotocopy.
"Kita harus laporan gak sih?" Meta menatap kertas di tangan Jessa prihatin.
Mereka sama di perlakukan seperti pesuruh oleh Nola, namun sejauh ini memang Jessa yang lebih parah. Dua hari lalu bahkan pemuda itu sempat di omeli oleh manajer strategi pemasaran karena laporan yang seharusnya di sampaikan kepada pak Anton selaku manajer strategi pemasaran tidak bisa selesai tepat waktu karena Jessa di paksa untuk menjadi supir dadakan Nola, demi mencari makan siang yang di inginkan perempuan itu.
