Then I See You Again (Tamat)

27

Wajib vote sebelum membaca!!

Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!
Jangan lupa Follow buat dapet notifikasi updatetan selanjutnya.

Happy reading😘

"Kamu yakin gak bisa ikut ke acara ulang tahun Excorde yang?"

Saat ini Jessa bersama dengan Ana sedang menikmati makan malam mereka di salah satu restaurant fancy di jakarta barat. Malam ini Ana terlihat sangat cantik dan anggun dengan mengenakan dress satin berwarna putih tulang, sedangkan Jessa terlihat tampan dengan setelah formal berwana navy dan putih.

"Sorry kak, papa bilang ada acara makan malam sama teman kakek besok."

"Sedih banget di acara spesial yang aku tunggu, pacar aku gak ada si samping aku."

"Gitu banget bahasanya, berasa mau di tinggal nikah aku."

Jessa terdiam sejenak, di tinggal nikah ya. Pikirannya melalang buana ke percakapan dengan kakeknya 2 hari lalu.

'kalau pacar kamu tidak mau di perkenalkan itu artinya dia tidak serius dengan kamu Jessa. Lebih baik kamu bertunangan dengan cucunya pak baskoro.'

'kakek, kita masih terlalu muda buat itu. Jessa baru 20 tahun lebih satu bulan kek. Lagian dia juga ada kekhawatiran buat hamil dan melahirkan. Jessa gak bisa maksa pacar Jessa."

'Kalian gak perlu buru buru menikah, cukup bertunangan saja.'

'Okey, nanti coba Jessa bicarain lagi sama pacar Jessa.'

'Gak perlu Jessa, keputusannya sekarang sudah bulat. Kamu akan tunangan dengan cucunya baskoro, dia lagi sakit keras dan kondisi keuangan keluarganya sedang tidak baik-baik saja karena di tipu. Dia juga dulu berjasa mendonorkan satu ginjalnya pada papamu. Setidaknya kita harus membantu dia Jessa.'

'Kita tinggal bayarin kebutuhan pengobatan dan nawarin kerja sama bisnis kek, gak perlu sampai nikahin Jessa.'

'Baskoro nolak kalau untuk bantuan cuma-cuma.'

'Jessa, papa enggak pernah minta apapun dari kamu. Tapi tolong kali ini saja bantu papa balas budi sama keluarga pak baskoro.'

Jessa menarik tangan Ana yang telah selesai menghabiskan dessert. Pemuda itu sedang di landa kebingungan, dia harus segera membawa Ana di hadapan kedua orang tuanya dan kalau bisa juga mempertemukan Ana dengan kakeknya. Jessa yakin jika kedua orang tuanya dan kakeknya akan sangat menyukai Ana. Namun permasalahannya dia tak bisa memaksa kekasihnya untuk segera bertemu dengan keluarganya. Apalagi melihat Ana yang sangat tertekan minggu lalu saat sedang makan siang dengannya membuat Jessa harus memutar otak dengan cara lain jika ingin membawa Ana bertemu dengan keluarganya.

"Temen kakek kamu lagi ada acara?" Jessa bicara sambil mengelus tangan Ana lembut.

Yang di tanyai hanya bisa menggigit bibir bawahnya, pikirannya melayang tentang makan malam bersama teman kakeknya, tentang kondisi keluarganya dan tentang kakaknya yang tengah berusaha keras mempertahankan apa yang telah di bangun kakeknya dari nol.