12

5.1K 298 5
                                    

Wajib vote sebelum membaca!!
Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!
Jangan lupa Follow buat dapet notifikasi updatetan selanjutnya.
Happy reading😘

Di kantin saat Sean sedang mengobrol dengan beberapa temannya, pemuda itu di kejutkan kedatangan Ana dari kejauhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Di kantin saat Sean sedang mengobrol dengan beberapa temannya, pemuda itu di kejutkan kedatangan Ana dari kejauhan. Walaupun masih beberapa meter, Sean sadar betul gadis itu sedang menangis. Sean dan beberapa temannya sudah berusaha menenangkan Ana namun isakan Ana tetap tidak berhenti. Pria itu akhirnya mengantarkan Ana ke kosnya sesuai permintaan gadis itu. Sesampainya di depan gerbang kos, bertepatan dengan Aurel yang baru pulang dari kampusnya, gadis itu tentu saja kaget dengan penampilan Ana yang kacau.

"Ana lo kenapa, kak Sean Ana kenapa?"

"Gue gak tau, tadi dateng-dateng nangis dan minta di  pulangin. Coba tolong lo tanya rel, nanti kabarin gue."

"Iya kak, makasih udah ngaterin Ana pulang. Nanti gue kabarin."

Aurel, British dan Shevina memang sudah mengenal Sean karena dulu pemuda itu pernah mengantarkan Ana dalam kondisi tertidur, saat sedang mengajak Ana jalan-jalan agar berhenti menangisi Jessa. Pemuda itu jadi beberapa kali menekan bel kos Ana karena tidak tau harus masuk ke sana dengan cara apa, sedangkan di tas Ana hanya ada kunci kamar kosnya. Beruntung yang membukakan adalah British dan Aurel, sehingga mereka langsung mengantarkan Sean yang sedang membopong Ana ke kamar gadis berlesung pipi itu.

Aurel saat ini berada di kamar Ana, gadis itu berusaha mengajak ana bicara. Aurel sangat terkejut saat turun dari ojol melihat sahabatnya sedikit pucat dengan  air mata yang tidak kunjung berhenti mengalir. Padahal sudah seminggu lebih Ana tidak lagi sekacau ini. Semenjak ada Sean, sahabatnya lebih tenang walau beberapa kali masih bisa dia dengar isakan dari kamag Ana.

"Ana lo kenapa, jangan bikin gue khawatir na." Desak Aurel yang di jawab gelengan oleh Ana

"Please cerita sama gue na, gue berasa gak berguna jadi sahabat lo 2 minggu ini. Bahkan gue gak bisa nemenin lo, nenangin lo. Tolong na cerita, tolong pergunain sahabat lo ini." Aurel ikut menangis melihat kondisi Ana, sahabatnya itu tidak pernah sekacau ini. Anastasia yang dia kenal selalu ceria, punya senyuman secerah matahari yang di kagumi banyak laki-laki.

"Jangan nangis rel, maafin gue ngerepotin lo."

"Apaan lo, kapan sih lo ngerepotin gue na. Lo gak pernah, gue justru ngerasa gak berguna karena gak bisa nenangin lo! Kalau lo bilang kayak gitu, itu nyakitin gue na. Kita inikan sahabat!" Aurel memarahi Ana dengan tersedu-sedu. Aurel paham jika Ana tipe orang yang tidak enakan. Namun Aurel tulus bersahabat dengan gadis itu, apapun kesulitan Ana akan menjadi kesulitannya juga.

"Gue cerita, tapi nanti aja ya. Gue masih shock."

"Pasti Jessa lagi! Gak pantes dia dapetin perasaan lo na. Please lupain orang kayak Jessa! Gue gak pernah lihat lo sekacau ini."

Jika di pikir kembali, memang belum ada laki-laki yang membuat Ana seperti ini. Saat SMP Ana pernah berpacaran 2 kali dan selalu putus dengan baik-baik, meskipun akhirnya lost contact gadis itu belum pernah di buat menangis oleh lelaki manapun. Bagi Ana jika ada lelaki yang melewatkan dirinya, itu artinya lelaki itu tak akan pernah memilikinya.

Then I See You Again (Tamat)Where stories live. Discover now