37

5.2K 438 84
                                    

.







.







.







Sejak kejadian dimana pengalihan hak asuh, kini hidup si kembar menjadi aman dan damai.

Mereka berdua memang sudah resmi menjadi anak dari ayah dan bunda nya Kirana.

Tetapi mereka berdua tidak tinggal dengan Kirana dan tetap tinggal bersama Juan.

Hari demi hari pun berlalu dengan cepat dan tanpa sadar sudah 6 bulan berlalu sejak pengalihan hak asuh tersebut.

Seperti saat ini Gibran yang di bawa oleh Juan ke suatu tempat dengan kondisi mata Gibran di tutup oleh kain.

Begitu pula dengan Theo yang duduk anteng di sebelah Gibran, dia sudah lelah memberontak tadi.

Mobil yang di tumpangi oleh si kembar berhenti di suatu tempat yang sudah di dekorasi dengan indah nya.

Oh ya mereka udah lulus 5 bulan yang lalu ya ges, sekarang ini acara spesial buat si kembar.

Kirana dan Zyan bertugas untuk menuntun si kembar ke tempat yang sudah di persiapkan.

"Kakak kita mau kemana?" Tanya Gibran pada Kirana, tangan Gibran setia menggenggam erat tangan Kirana.

"Jangan takut adik kecil, kamu akan menyukainya nanti" Jawab Kirana menahan tawa nya.

Ah.. Dia tidak menyangka hari ini akan datang dengan cepat, rasanya dia baru kemarin melihat Gibran yang selalu manja dengan nya.

"Semoga keputusan kakak kali ini tidak mengecewakan mu adik ku tersayang, berbahagialah karena kamu berhak mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya sudah kamu dapatkan sejak dulu" Batin Kirana tersenyum manis dan fokus menggiring Gibran.

Tak terasa mereka telah tiba di tempat yang sudah mereka siapkan untuk si kembar.

Kirana dan Zyan pergi secara perlahan lahan dan membiarkan si kembar di ruangan itu.

"Dimana ini?" Tanya Gibran dengan tangan yang meraba raba sekitarnya.

Namun dirinya tidak dapat menjangkau apapun sampai dimana ada tangan yang memegang tangan nya.

"Ran? Kamu dimana dek?" Tanya Theo yang tidak merasakan kehadiran Gibran di sebelah nya.

Hening

Tidak ada jawaban dari Gibran yang membuat nya panik, Theo takut bila kembaran nya kenapa napa.

Grep

Theo merasakan tubuh nya di peluk oleh seseorang tetapi dia tidak bisa melihat siapa orang itu.

"Dari wangi nya aku kenal" Batin Theo yang mengenal wangi parfum itu.

"Permainan apa yang kau main kan" Tanya Theo jengah.

"Ini bukan permainan sayang tetapi kejutan" Jawab nya sambil memberi kode pada seseorang.

"Secara mendadak?"

"Bukan kejutan kalau sudah di kasih tau nanti"

Theo mendengus sebal dan melepaskan pelukan, tangan nya terangkat untuk melepaskan penutup mata.

Setelah penutup mata itu di lepaskan yang dia lihat hanyalah kegelapan seolah-olah memang hanya ada di dan kekasih nya.

Ctak

Lampu menyala dengan terang nya di suatu dengan dekorasi yang megah nan indah.

Gibran saja terpukau dengan apa yang dia lihat, dia juga melihat adanya baby Geo yang di gendong oleh mama Juan.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang