.
.
.
Pagi hari pun tiba
Sinar mentari masuk melalui sela-sela gorden dan membangunkan seorang papa muda.
Ya kini peran nya bukan lah anak lagi melainkan papa muda dari bayi mungil yang manis dan menggemaskan.
Yang suatu saat nanti akan menjadi pelindung nya dari orang jahat di masa depan nanti.
"Eung.. Hoam.. Selamat pagi dunia" Sapa Gibran merenggangkan kedua tangan nya.
Lalu menoleh kearah Geo yang sudah bangun sambil bermain dengan tangan mungil nya.
Gibran terkekeh gemas lalu memberikan ciuman pipi pada baby Geo yang asik bermain dengan dunia nya sendiri.
Kring
Dering ponselnya mengalihkan atensi Gibran dan mengambil ponsel tersebut dengan kesal.
Acara menciumi anak mungil nya jadi terganggu kan, siapa sih yang menelfon nya di pagi seperti ini?.
"Halo, ada apa satria?"
". . ."
"Loh? Kok dadakan pengumuman nya"
". . ."
"Ohh kemarin ga sempet liat grup"
". . ."
"Iyaa aku lihat dulu deh"
". . ."
"Kerkol di rumah Juan aja, aku di sana"
". . ."
"Sejak kemarin aku di rumah Juan"
". . ."
"Panjang ceritanya kalau mau ajak yang 3 anggota kelompok kita buat bahas materi yang kemarin sudah di tentukan"
". . ."
"Aku tutup dulu ya sampai ketemu nanti"
Tut
Gibran menutup telfon nya secara sepihak lalu membuka grup chat kelas 12 A.
YOU ARE READING
Become the Antagonist Twins (END) ✅
RandomKisah seorang anak Sma bernama lengkap Aidan Caesar Barnard, anak kedua dari 3 bersaudara. Anak yang selalu di acuhkan, di abaikan, di pandang rendah oleh orang tuanya dan selalu di bandingkan sama 2 saudara nya yang lain. Anak yang tidak pernah di...