31

5.2K 538 25
                                    

.


























.

































.

























Theo berjalan memasuki kelas dengan perasaan dongkol yang amat jelas dan mengundang banyak tatapan bertanya dari teman-teman nya.

"Lo kenapa?" Tanya Arga menghampiri Theo dan duduk di bangku depan.

"Biasa" Jawab Theo singkat karena dia masih kesal dan tidak mood untuk berbicara.

"Dia lagi ya" Tebak Kirana di iringi kekehan dan di balas dengusan oleh Theo.

"Kenapa abang ga mau publik dia?" Tanya Gibran penasaran.

"Kata author nya nunggu sah dulu jadi abang ga bisa publik sekarang" Jawab Theo acuh.

Tanpa tau bahwa ada seseorang yang tengah menahan amarah karena jawaban dari Theo tadi.

"Author sialan, kenapa harus di rahasiakan sih?" Batin nya kesal tetapi tidak bisa berbuat apapun.

Kalau dia bertingkah nanti dan bikin author nya pundung kan bisa bahaya, dia bisa aja di lenyap kan dan tidak bertemu kekasih manis nya.

"Gue jadi penasaran nih siapa kekasih lo itu, dia dominan juga?" Tanya Zyan yabg sedari tadi diam menyimak pembicaraan si kembar.

"Di cerita ini ga ada yang submisif wahai Zyan" Jawab Arga merolling kedua mata nya.

"Loh emang iya?" Bingung Zyan dengan tampang watados nya.

"Tolong buang Zyan ke muka bumi" Pinta Satria yang di balas tatapan sinis oleh Zyan.

Saat Zyan hendak membalas ucapan Satria, tiba-tiba bel sekolah berbunyi bersamaan dengan guru Bahasa Inggris masuk.

"Good morning everyone" Sapa guru basing tersebut tak lupa dengan senyuman miliknya.

"Morning miss" Balas seluruh murid tanpa terkecuali.

"Buka paket kalian hal 35 dan baca isi nya setelah itu pilih 1 teman yang akan kalian bawa maju ke depan, tidak boleh teman sebangku" Ucap sang guru.

"Baik miss"

Semua murid mengeluarkan paket Bahasa Inggris dan membuka halaman yang di minta oleh guru nya.

Mereka membawa isi dari halaman itu dengan cermat dan teliti, suasana kelas 12 A menjadi sunyi dan tenang.

Guru basing itu melangkah untuk mengawasi setiap murid, sesekali dia akan memberikan penjelasan bila mana ada murid yang bertanya.

"Tidak heran kenapa kelas ini menjadi kelas kebanggaan daripada kelas yang lain nya" Batin nya tersenyum.

Mungkin hanya di kelas ini dia merasa senang karena murid di sana tidak seribut murid kelas sebelah.

25 menit berlalu yang mana artinya waktu membaca telah selesai dan sekarang waktunya mereka untuk mempraktekkan apa yang mereka baca.

"Silakan maju bagi siapa yang sudah siap" Ucap guru basing duduk di kursi.

Murid pertama yang maju adalah Juan dan Gibran, kan tadi bilang nya ga boleh teman sebangku.

Jadi Juan mengajak kekasih nya yang kebetulan mereka tidak sebang ku wkwk.

Kegiatan pembelajaran itu berjalan dengan lancar seperti biasanya, di selingi candaan dari Satria dan Glen.

Sampai pergantian pelajaran tidak ada guru yang tidak betah saat mengajar di kelas ini.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Where stories live. Discover now