34

4.8K 509 97
                                    

.











.











.










Di lantai dasar

Terlihat bi Cika tengah sibuk berkutat di dapur dan di bantu oleh maid di kediaman Juan.

Mereka tidak menyadari kedatangan Gibran, Theo dan Juan yang sudah duduk manis di kursi.

Selesai masak bi Cika dan maid yang lain mulai membawa dan menata makanan di meja makan.

Barulah mereka tau bahwa tuan muda nya sudah turun, bahkan sudah duduk manis di kursi.

"Tuan muda biar bibi yang gendong tuan Geo" Ucap bi Cika yang sukses mendapatkan tatapan tajam dari Gibran.

"Bukan tuan bundaa, tapi Gibran ingat ini bukan di kediaman Alrendra bun" Ucap Gibran memanyunkan bibirnya.

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian bunda" Potong Gibran dan pada akhirnya bi Cika harus menuruti ucapan Gibran.

"Baiklah nak biarkan bunda yang bawa Geo, kamu sarapan aja dulu sekalian bunda mau bikinin susu nya" Ucap bi Cika menghampiri Gibran.

"Ini ya bun, maaf aku ngerepotin bunda lagi" Gibran menyerahkan baby Geo.

"Mana ada ngerepotin sih.. Bunda tinggal dulu ya" Tutur bi Cika mengambil alih baby Geo dan membawa nya ke dapur.

"Yuk sarapan dulu karena kan nanti kita bakalan kerkol di sini" Ajak Juan mengambil piring dan nasi.

"Loh ternyata di sini kerkol nya?" Tanya Gibran terkejut.

"Iya sayang, kerkol nya di sini emang nya Alfariz ga bilang sama kamu kemarin?" Tanya balik Juan yang di balas gelengan oleh Gibran.

Juan hanya bisa menghela nafas lelah karena sifat pelupa Alfariz, jika bukan alter ego pasti sudah dia buang.

Akhirnya mereka pun memulai sarapan dalam damai tanpa keributan, iya lah mau ribut ngapain coba?.

Selesai sarapan si kembar di tarik oleh Juan untuk ke ruang tamu karena Juan mendapatkan pesan kalau mereka semua sudah sampai.

"GIBRAN"

Teriakan Kirana menggelegar membuat siapapun reflek menutup telinga mereka masing-masing.

Sungguh teriakan Kirana bisa membuat telinga kalian tidak berfungsi dengan normal.

"Kamu ga papa kan dek? Mana yang sakit? Kakak denger kemarin kamu di tampar sama papa mu kan?" Tanya Kirana bertubi-tubi sambil membalikkan badan Gibran.

"Kakak satu-satu nanya nya, aku pusing mau jawab yang mana" Jawab Gibran berusaha menenangkan Kirana.

"Kok cuman lo yang tau kak? Gue aja ga tau apa-apa loh" Kaget Glen saat tau bahwa Gibran kemarin di tampar oleh paman nya.

"Ya lo sih udah gue telfon in malah molor aja" Ketus Kirana tanpa melirik Glen.

"Hehe gue ngantuk banget waktu itu" Ucap Glen dengan cengiran khas nya.

Kirana merolling kedua mata nya lalu mengajak mereka yang kebetulan baru saja tiba.

6 kelompok itu pun mulai berpencar sesuai dengan urutan dan jumlah nya.

Tujuan nya agar tidak ada yang mencontek satu sama lain, sangat tidak elit kelas 12 A mencontek.

Sementara itu

Di kediaman orang tua si kembar tengah kedatangan orang tua Kirana dan Glen, setelah mendapat kabar dari Theo.

Bahwa mereka berdua di usir dan di cabut marga nya, rasanya mereka ingin sekali membuang si anak tengah.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Where stories live. Discover now