20

10.8K 1K 87
                                    

.













.













.














Pada akhirnya mereka semua tertidur karena kelelahan dalam perjalanan dan ya untuk malam ini Gibran akan bermimpi indah.

Karena malam ini dia tidur dalam pelukan hangat mama nya, iya mama nya memeluk dirinya.

Waktu terus berlalu dengan cepat dan tidak terasa mereka telah tiba di bandara Amerika.

"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, sembari kita mulai mendarat, mohon pastikan punggung kursi dan meja Anda berada dalam posisi tegak. Pastikan juga sabuk pengaman Anda terkait dengan baik dan seluruh barang bawaan tersimpan di bawah kursi di depan Anda, atau di penyimpanan atas. Terima kasih."

Suara pemberitahuan dari pramugari membangunkan para orang tua dari tidur nya.

Lalu mereka segera mengecek barang bawaan nya dan memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal.

Setelah memastikan bahwa semua barang bawaan mereka aman dan tidak ada yang ketinggalan.

Mereka menoleh pada para anak yang masih terlelap dalam tidur, pesawat yang mereka tumpangi perlahan-lahan mendarat.

Tibalah pesawat itu mendarat dengan sempurna di atas permukaan tanah dan suara pramugari dari speaker pun terdengar kembali.

"Atas nama Clair Alrendra dan seluruh kru, saya ingin berterima kasih kepada Anda atas ikut sertanya dalam perjalanan ini. Kami berharap bisa berjumpa dengan Anda lagi dalam penerbangan dalam kesempatan yang akan datang. Semoga hari Anda menyenangkan!"

Setelah pemberitahuan barusan salah satu pramugari membuka pintu pesawat dan pramugari lain nya membantu menurunkan barang bawaan milik Alrendra family.

Para orang tua pun mau tidak mau harus membangunkan anak-anak karena mereka sudah sampai di tujuan.

"Dede sayang bangun yuk udah sampai nih" Ucap mama nya membangunkan Gibran.

Gibran menggeliat pelan lalu perlahan membuka mata nya dan berpegangan pada lengan mama nya.

Dia takut bila tidak berpegangan nanti dirinya terjatuh, kan sangat tidak elit dia jatuh karena baru bangun tidur.

Akhirnya mereka semua pun keluar dari pesawat dan berjalan memasuki area bandara.

Dalam rasa kantuk yang sangat membara para anak berjalan sambil kepala nya mengangguk angguk.

Bahkan mata mereka belum sepenuhnya terbuka yang mana membuat para orang tua harus memegangi mereka.

Takut nya nanti jatuh dan kesasar terlebih ini bukan negara mereka jadi sulit untuk di cari.

Tap

Tap

Tap

Mereka semua memasuki restoran atau kedai makan yang berada di bandara sekalian mengisi perut.

Atau sekedar untuk membeli camilan saja, ya kali tidak membawa apapun saat ke mansion nanti.

Marvin yang sudah sadar sepenuh nya akibat ponsel nya yang berbunyi lantas meminta izin untuk mengangkat telfon.

"Halo ada apa?"

". . ."

"Amerika"

". . ."

"Yang bener?"

". . ."

"Dimana kau sekarang?"

". . ."

Become the Antagonist Twins (END) ✅Where stories live. Discover now