27

7.2K 687 18
                                    

.













.













.













2 jam kemudian

Kring

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring nya dan menjadi pertanda baik bagi para murid.

"Baiklah anak-anak kita akhiri sampai di sini pelajaran nya, jangan lupakan tugas presentasi kalian secara kelompok"

Guru sejarah itu keluar dari kelas 12 A dan meninggalkan para murid yang saat ini tengah berpencar untuk mencari kelompok.

"Entah kenapa aku merasa tidak asing dengan kejadian seperti ini" Batin Aidan yang merasa dejavu.

Ya gimana ga dejavu ai, kan kamu pernah kaya gini saat di kehidupan lama mu :).

"Lo kelompok sama siapa Glen?" Tanya Juan yang sudah duduk di bangku sebelah Glen.

"Kaga tau juga, mungkin sama Dirga? Atau engga sama Gibran juga ga masalah" Jawab Glen acuh, toh dia ga masalah satu kelompok sama siapa aja.

Kelas 12 A menjadi ribut karena bingung untuk menentukan siapa saja kelompok mereka.

Kirana selaku ketua di sana maju ke depan dan mengambil spidol yang kebetulan ada di meja guru.

Tuk

Tuk

Tuk

"Mohon perhatian nya semua, dari pada bikin kerusuhan dan berakhir kita semua tidak istirahat lebih baik 2 orang di antara kita membeli makanan dan minuman" Kirana angkat suara sambil mengetuk papan tulis.

Mereka semua terdiam setelah Kirana mengangkat suara, akhirnya kelas menjadi sunyi.

"Wakil sama sekertaris kalian ke kantin dan belikan makanan yang sekiranya di pesan oleh anak-anak sekalian uang nya kalian berikan pada mereka berdua" Perintah Kirana dengan tegas.

"Tapi na, 2 orang saja tentu kurang" Ucap Zyan dan di angguki oleh mereka semua.

"Ya udah 10 orang ke kantin untuk membelikan makanan dan minuman"

"Bendahara catat pesanan setiap orang" Kirana menatap Satria selaku bendahara di kelas.

Satria lantas mengangguk dan mengeluarkan buku miliknya serta pulpen

Setiap orang menghampiri bangku Satria dan menyebutkan pesanan mereka, lalu tibalah giliran si kembar yang menuju bangku Satria.

"Kamu pesan apa dede?" Tanya Theo melembutkan nada suara nya.

"Bakso saja kalau minum nya es coklat" Jawab Gibran dengan riang nya.

Theo tersenyum tipis sembari tangan nya mengacak acak sura Gibran, dia merasa lega karena kembaran nya sudah pulih dari rasa trauma.

"Bakso 2 lalu es coklat 1 dan jus mangga 1" Ucap Theo mengalihkan pandangan nya dari Gibran.

Satria mengangguk dan mulai mencatat pesanan milik si kembar setelah itu mereka berdua kembali ke tempat duduk mereka.

Skip

Selesai menyebutkan pesanan pada Satria dan sudah di tulis semua, Satria memberikan kertas itu pada Zyan.

Karena Zyan adalah wakil nya jadi dia lah yang harus menerima perintah dari Kirana.

"Nah karena udah selesai Zyan dan 9 orang lain nya bisa segera ke kantin sebelum kehabisan" Ucap Kirana yang duduk santai di meja guru.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang