SHE'S MINE [on going]

1. TENTANG AZELIYA JACKSON

HOLA!! BAGAIMANA KABARNYA? SEMOGA BAIK YA 😾

ZIZI BALIK LAGII...

JANGAN LUPA BUAT VOTE, KOMEN, DAN SHARE!!

1. TENTANG AZELIYA JACKSON

Happy Reading...

.

.

.

"Sekeras apapun batu, dia akan hancur jika sering terkena tetesan air..."

~Nayla Azkiya Mera

🌷🌷🌷

SEORANG gadis dengan kulit seputih susu itu tengah berdiri didepan cermin, menatap dirinya yang sudah lengkap dengan seragam sekolah. Rambutnya yang berwarna kecokelatan sepanjang sepinggang, ia dibiarkan terurai.

Azeliya Jackson. Putri dari Andra Glenn Jackson dan Clarestania Jackson, sekaligus cucu perempuan satu-satunya di keluarga Jackson.

Gadis itu memiliki wajah yang kecil, dengan tulang pipi halus. Matanya bulat, berwarna cokelat terang. Alisnya tidak terlalu tebal, tapi tertata rapi. Bibirnya ranum, serta hidung mungil, yang menjulang tinggi.  Azel memiliki tinggi badan sekitar 165 cm.

Orang-orang menganggap bahwa hidupnya begitu sempurna, karena mempunyai paras yang cantik, famous, pintar, berasal dari keluarga yang terpandang, dan hidupnya yang terjamin.

Siapa sangka, kehidupan yang dianggap sempurna oleh orang-orang berbanding terbalik dari apa yang mereka lihat. Azel juga mempunyai luka, ia selalu dituntut untuk menjadi sempurna oleh Ayahnya, sedangkan Clares tidak pernah peduli dengannya.

Azel selalu merasa kesepian karena Andra dan Clares yang selalu sibuk bekerja. Sejak kecil ia dirawat oleh Bi Mira--asisten rumah tangga keluarga.

Bi Mira sudah Azel anggap sebagai ibu keduanya. Azel sangat menyayangi Bi Mira yang sudah merawatnya dari kecil, yang selalu mendengarkan keluh kesahnya.

"Zel.. lo cantik, bahkan nyaris sempurna. Tapi sayang, lo nggak pernah ngerasain apa itu kasih sayang dari kedua orang tua," monolog Azel secara tiba-tiba.

Azel mengusap air mata yang tanpa sengaja jatuh dipipi kirinya. Ia benci dengan air mata, ia benci dengan dirinya yang terlihat lemah.

Azel berjalan keluar dari kamar lalu menuruni tangga dengan kaki jenjangnya. Matanya menangkap sosok Bi Mira yang tengah menyiapkan sarapan dimeja makan. Selalu saja begitu, Azel jarang sekali makan bersama dengan kedua orang tuanya. Mereka selalu pulang malam dan berangkat pagi-pagi. Bahkan sering tidak pulang.