35. JANGAN LARI DARI MASALAH

11.5K 353 12
                                    

hayy semuanya!! bagaimana kabarnya??

sebelum baca, jangan lupa buat vote dan komen! biar mamaku bangga 💙

enjoy guys!

35. JANGAN PERNAH LARI DARI MASALAH

happy reading...

.

.

.

"Jangan pernah lari dari masalah karena itu nggak akan bisa menyelesaikannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan pernah lari dari masalah karena itu nggak akan bisa menyelesaikannya..."

~El-bara Sastra Baskara

🌷🌷🌷

BOHONG kalau Azel bilang dirinya tidak rapuh. Gadis itu terluka, hatinya hancur berantakan. Siapa yang akan baik-baik saja disaat keluarganya tidak lagi utuh? Dimana tidak ada lagi tempat berpulang, tidak ada lagi peran kedua orang tua untuknya. Bahkan, Andra dan Clares sudah kehilangan perannya sejak masa kecilnya.

Dan disaat Clares sudah hangat, justru mereka harus bercerai. Membuat harapan Azel bahwa dia akan mendapat keluarga harmonis, telah pupus.

"Azel sakit, Ma."

"Azel nggak sekuat itu. Azel juga punya titik terlemah."

Tangis gadis itu pecah, tubuhnya merosot kebawah dengan punggung yang bersandar pada sebuah dahan pohon, di danau seperti biasa. Danau yang selalu Azel kunjungi disaat sedih.

Gadis itu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Menangis sesenggukan dengan hati tak karuan. Sedih, kecewa, marah, sakit, semuanya tercampur menjadi satu, sampai Azel tidak dapat mendeskripsikan perasaannya saat ini.

"Rasanya sangat sakit, Tuhan..." batin Azel rapuh.

Diam-diam, ada seseorang tengah memperhatikan Azel dari tempat yang tak jauh darinya. Dia adalah Bara. Kenapa gadis itu menangis di sana? Dan masih dalam keadaan memakai seragam?

Kalau Bara, dia memang sedang membolos, jadi tidak berada dilingkungan sekolah. Bara merasa ingin tahu, sekaligus tak tega mendengar suara tangis Azel yang menyayat hati. Rasanya Bara ingin menenangkannya.

Perlahan, kaki Bara melangkah mendekati Azel. Dia menatap gadis yang masih menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Bara berjongkok, mengusap rambut panjang Azel penuh kelembutan.

Saat Azel merasa ada sebuah tangan mengusap kepalanya, dia mendongak untuk melihat siapa yang melakukan.

"Bara?" batin Azel terkejut.

Mata gadis itu terlihat sembab, dengan hidung memerah, serta pipi yang basah dipenuhi air mata.

"Kenapa?" tanya Bara lembut.

PANGERAN KENZO [END]Where stories live. Discover now