00. Yovie or Leona

Start from the beginning
                                    

Yovie melirik ke salah satu pintu hitam yang tertutup, ia menghentikan langkah kakinya dan melihat dari kejauhan. Yovie baru menyadari ada sebuah ruangan yang terletak di lorong paling pojok, tempatnya sangat sepi dan lumayan gelap.

Tapi, karena Yovie takut sendirian, ia hendak pergi.

"Aahhh!!"

Langkah kaki Yovie terhenti mendengar jeritan seseorang, suara itu berasal dari ruangan tertutup yang Yovie lihat tadi.

Yovie menelan ludahnya, pikirannya mendadak tidak karuan.

"Bibir lo candu, Al."

Deg.

Tubuh Yovie mematung mendengarnya, suara itu tidak asing lagi di ingatan Yovie.

"Aahhh.. Lean..."

Yovie menggigit bibir bawahnya.
"Mereka sedang apa?" lirih Yovie menatap pintu tersebut. Kakinya perlahan mendekat tanpa mengeluarkan suara, semakin dekat ke pintu ia semakin mendengar desahan keras.

"Mmphhh..."

Yovie terdiam mendengar decapan-decapan itu beradu, orang yang bersama Lean adalah Alex, teman Lean waktu SMA.

"Enak, hmm? Enak gue lumat bibir lo?"

"Uhhhh... E-enak.."

Yovie mencengkeram erat gelasnya.

"Ouhhh.. Lean!! Jangan--"

Yovie memberanikan diri membuka pintu tersebut, untung saja tidak dikunci.

Dengan perlahan, pintu tersebut terbuka tanpa menimbulkan suara bising. Mata Yovie menangkap dua pria yang saling melumat bibir, bahkan tangan Lean telah menjalar ke dalam pakaian Alex.

Bagai tersambar petir dan ditusuk ribuan anak panah, hati Yovie hancur begitu juga melihatnya. Bagaimana bisa, tunangannya yang hari ini akan menikah malah berciuman dengan sesama jenis?!

Yovie dapat melihat Lean yang melepaskan lumatannya, Lean kemudian mengelus pipi Alex.

"Gue cinta sama lo." Lean mengaku dengan jujur.

"Terus kenapa Lean nikahi Yovie?"

"Gue sengaja buat nutupin kalau diri gue gay, gue sama sekali gak tertarik sama cewek. Dan gue juga porotin hartanya dia."

"Hubungan kita akan dibawa ke mana, Lean? Kamu pasti akan bersama Yovie dan gak ada waktu buat aku," ujar Alex sedih.

"Setelah 5 bulan gue dapatin harta dan bunuh dia, gue bakalan bawa lo ke luar negeri, lalu hidup bahagia di sana." Lean memeluk Alex, kedua insan itu tidak menyadari bahwa raut wajah Yovie berubah.

"Janji ya?"

Lean mengangguk seraya mendekatkan bibirnya ke bibir Alex. "Jan--"

"SIALAN LO GAY! NYESEL GUE CINTA SAMA LO, BANGSAT!!"

PRANG!

"Akkhh!!"

Lean dan Alex memegang wajah yang terkena serpihan kaca akibat Yovie yang melemparkan gelas di genggamannya tadi, mereka terkejut mendapati serangan tiba-tiba.

Lean gelagapan saat melihat Yovie yang menangis histeris, ia berusaha menghampiri Yovie. Namun, gadis itu mundur beberapa langkah sembari menatapnya benci.

"Fuck you manusia tolol! Kalian berdua menjijikkan!" bentak Yovie mengepalkan tangannya.

"Yovie? Kamu dari kapan di sini?" tanya Lean panik.

I'm The ProtagonistWhere stories live. Discover now