01

47.3K 2.7K 507
                                    

.















.














.













Pagi hari yang seharusnya indah untuk semua orang, tetapi tidak untuk seorang anak bernama Aidan Caesar Barnard.

Kerap di sapa Aidan dia anak tengah dari 3 bersaudara dan memiliki 1 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki.

Kakak perempuan nya bernama Rena Aylen Barnard kerap ia panggil kak Aylen, mereka berbeda 3 tahun.

Lalu ada adik laki-laki nya bernama Abian Stevano Barnard kerap ia sapa Bian, kedua nya hanya terpaut 1 tahun saja.

Awal mula dia menjadi di acuhkan itu karena saat dia baru lahir, mama nya mengandung.

Jadi begini Aidan lahir di bulan November dan jarak 1 bulan yaitu Desember mama nya hamil kembali.

Di bilang bed 9 bulan ga mungkin karena tahun mereka berbeda, jadilah mereka di bilang beda 1 tahun.

Saat mama nya mengandung Bian, mama nya sering jatuh sakit makanya Aidan yang masih bayi 1 bulan itu di rawat oleh baby sitter.

Sampai dimana mama nya melahirkan Bian, kondisi Bian sangat lemah dan bertambah pula lah dia makin di acuhkan.

Apa Aidan iri dengan Bian? Ya awalnya Aidan iri karena perhatian keluarga nya hanya tertuju pada Bian saja.

Namun lama kelamaan Aidan menjadi biasa saja dan tidak berharap apapun pada keluarga nya.

Itu semua di mulai sejak dia menduduki bangku kelas 3 Smp sampai sekarang dia kelas 2 Sma.

Aidan juga kerap kali menyembunyikan piala perlombaan nya karena dia yakin bahwa keluarga nya tidak akan pernah bangga dengan nya.

Tidak jarang Aidan akan di bandingkan oleh Aylen dan Abian, tetapi itu tidak membuat Aidan merasa sakit hati.

Hati dan perasaan nya sudah lama mati, toh apa guna nya mereka mencaci, menghina, merendahkan, bahkan membandingkan diri nya?.

Membuang buang waktu saja.

Seperti saat ini mereka tengah sarapan bersama dengan candaan yang mana Aidan enggan untuk ikut gabung.

"Kakak kok diam aja?" Tanya Bian membuat mereka terfokus pada Aidan.

Aidan tidak menanggapi nya karena dia sedang tidak dalam mood baik untuk merespon pertanyaan Bian.

"Aidan !! Kalau orang tanya di jawab" Sentak tuan Barnard aka papa dari Aidan.

Lagi dan lagi Aidan tidak mendengarkan ucapan mereka dan fokus memakan sarapan pagi nya.

Tuan Barnard tentu saja merasa kesal karena Aidan tidak menganggap ucapan nya.

Sedangkan nyonya Barnard berusaha untuk menenangkan suami nya agar tidak lepas kendali.

Selesai sarapan Aidan lebih dulu pergi tanpa berpamitan, dia pergi ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum.

Apalagi kalau bukan bis? Lalu bagaimana dengan uang saku nya?.

Itu tabungan Aidan dari hasil lomba dan kerja nya, jadi tenang aja walaupun Aidan tidak mendapatkan uang saku dari kedua orang tua nya Aidan tetap bisa jajan.

Brum

Brum

Suara motor yang mendekat mengalihkan atensi Aidan dan menatap heran si pengemudi.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Where stories live. Discover now