🦅 ZAYYAN - BAGIAN EMPAT PULUH

Start from the beginning
                                    

"Habis lulus dari sekolah ini kalian mau ngelanjutin kuliah dimana?" Tanya Gara tiba-tiba usai menghabiskan semangkuk bakso tinggal piring-sendok nya saja sisanya. 

Zayyan, Gibran dan Varel menopang dagunya seraya mengetukan jarinya ke meja. 

"ITB kayaknya," Ucap Varel dengan enteng menjawab. Ekspresi nya nampak tenang.

"Apa ya? Kalo nggak di terima UI sesuai kemauan gue mungkin gue bakal ke ITB ngambil jurusan Fakultas seni rupa dan desain. Nggak tahu kenapa gue akhir-akhir ini suka banget bikin karya nge desain gambar." Terang Gibran penuh antusias. 

"Pasti gara-gara sahabat cewek lo ya?" Tebak Gara asal tuduh. 

Bukannya membantah, Gibran nyengir sambil menggaruk kepalanya tidak gatal. 

"Iya sih, gara-gara dia gue jadi ada bakat di bidang seni mangkanya gue pengen masuk jurusan itu. Kalau misalnya gue udah sukses, nanti gue undang kalian ke acara galeri gue." Manik mata Gibran beralih ke arah Zayyan. "Lo mau kuliah di mana habis lulus?" 

"Gue?" Zayyan Menunjuk dirinya sendiri. "Apa ya…? Tetap UI keknya, impian gue dari dulu emang pengen kesana. Gue pengen jadi Pengacara yang hanya bisa membela kebenaran." Tangannya seraya mengaduk mie bakso saking tak berselera lagi dimakan.

Gibran menepuk bahu Zayyan. 

"Kembangkan niat lo, gue salut sama lo yang selalu kuat dan sabar ngehadapin cobaan berat dalam hidup. Lo tenang aja, lo nggak pernah sendiri, ada kita-kita yang selalu ada disisi lo!" 

Gara menimpali di sertai hentikan jarinya. "Betul kata Gibran, kita selalu ada buat lo. Jadi jangan sungkan minta bantuan sama kita, kita pasti nolongin kok hehehe asal bayaran nya aja sih!" 

"Itu sih mau lo!" Seru Gibran melempar kulit kacang tepat sasaran ke wajah Gara. Sedangkan Gara nunjukin dua jari. 

Empat anak remaja tertawa bersamaan. Murid-murid di kantin yang berlalu lalang justru terkejut melihat pemandangan hari ini. Jarang sekali pokoknya.

"Ngomong-ngomong si Joddy katanya mengundurkan diri dari sekolah ya? Kasihan juga sih dia di manfaatin doang sama si Sadewa. Dia kehilangan segalanya dari orang terdekatnya." Gara mengganti topik pembicaraan. 

"Gue harap dia bertobat." Zayyan menyahut ucapan Gara. Seketika ponselnya berdenting di saku seragamnya.

Vanila My Boo ❤️

Kamu dimana aku nyari kamu tahu :( 

Aku lagi di kantin bareng anak-anak.

Kamu sudah makan? 

Hehe aku belum makan

Tuh kan…

Udah aku bilang jangan telat makan.

Maaf Zayyan :( 

Kamu sekarang dimana? 

Masih di perpustakaan

Aku kesana sekarang 

Btw mau pesan apa? 

Hmm boleh nggak nih? 

Iya sayangku 

Pengen batagor pedesnya setengah ya

Terus tambahin sama minumannya es teh eh tapi terserah kamu aja sih kan gratis xixixi 

Siap sayang otw ya! 

"Bro, gue cabut ya!" Pamit Zayyan tak lupa satu-persatu adu tos telapak tangan lalu melenggang pergi untuk menemui Vanila.

Hadeuhh bucin satu ini!

•••

Keadaan perpustakaan sekolah cukup sepi, hanya tertinggal satu penghuni masih berkutat mencatat materi rangkuman sejarah di sana. Vanila melenguh pelan seraya merenggangkan kedua tangannya pegal sebab tiga jam ia habiskan di perpus. sesekali Vanila mengucek matanya ngantuk berat, menoleh sekilas ke arah jam dinding yang sudah menunjukan jarum jam dua tiga puluh menit. 

"Ngantuk banget, tidur dulu kali ya?"

Vanila meletakan kepalanya di atas tumpuan kedua tangannya lalu matanya perlahan terpejam. Biarkan ia istirahat sejenak habis itu ia bakalan lanjutin lagi demi tugas yang menumpuk.

•••

Zayyan masuk ke dalam ruangan perpus. Benar saja dugaan nya, Vanila pasti ketiduran. Mungkin efek kecapean sampai kekasihnya tertidur pulas. Penuh hati-hati ia menghampiri Vanila, cowok itu pun langsung menjatuhkan bokongnya di sebelah Vanila. 

Cowok itu terkekeh pelan melihat helaian rambut Vanila yang tertiup angin sehingga terlihat berantakan. Zayyan merapihkan rambut Vanila, bibirnya melengkung bertanda ia terpukau dengan sosok wajah cantik Vanila ketika tidur. Apa perlu ia cium Vanila sekarang juga, jangan! Jangan! Ia tak berani tanpa seizin Vanila.

Merasakan sentuhan tangan mendarat ke wajahnya. Ia bisa ngerasain Zayyan berada di sampingnya. Jantung Vanila berdebar kencang tak karuan. Zayyan memang bikin sering anak orang salah tingkah, perlakuan Zayyan padanya sangat membuatnya tak bisa berkata apa-apa lagi selain cowok terbaiknya.

"Aku tahu kamu pura-pura tidur, kamu sengaja kan biar aku elus-elus rambut kamu?" ucap Zayyan sembari membelai rambut Vanila halus.

Ketahuan, Vanila pura-pura celengukan. "Kamu udah disini?" Tanyanya. 

"Menurut kamu?" 

Vanila berdecak kesal. "Iya tahu, Oh ya, Pesananku mana? Aku udah hampir mati kelaparan gara-gara nunggu kamu!"

"Maafin hehe, tadi habis nongkrong dulu sama anak-anak yang lain." Zayyan menyodorkan plastik hitam yang berisi batagor dan es teh botol kepada Vanila. Cewek itupun mengambil alih plastik tersebut, senyum Vanila terukir sempurna, lantaran Zayyan selalu sabar ngehadapin Vanila yang kadang kayak bocil.

"Makasih ya, kamu baik banget sama aku selama ini." Katanya tulus. "Kamu selalu sabar ngehadapin aku yang kanak-kanakan. Aku selalu bikin kamu khawatir dan aku sering bikin kamu terluka." Pelupuk matanya mulai menggenang, Zayyan dengan sigap menarik tubuh Vanila mendekap kedalam pelukan hangatnya.

"Bukan salah kamu, Van. Udah takdirnya aku untuk selalu ngelindungin kamu. Aku cuman punya kamu. kamu penyemangat ku semangat hidup, Van. Jadi aku mohon, lo jangan tinggalin aku ya?"  

"Iya Zayyan, I Love you!

"I love you more, Vanila Tjanna Chellina."

Vanila mengeratkan pelukannya lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Zayyan melepaskan tangisnya penuh penyesalan. Ia baru menyadari, selama ini ia terlalu bodoh melepaskan Zayyan. Kini mulai saatnya ia tak gegabah mengambil keputusan meskipun cobaannya berat, Vanila akan bertahan bersamanya.

°°° END °°°

SEPERTI BIASA AKU BAKAL UP EPILOG NYA JUGA HEHE.. GIMANA ENDING NYA SEMOGA KALIAN SUKA YA DENGAN ENDING YANG AKU KASIH. SEBELUMNYA AKU INGIN MINTA MAAF JIKA AKU SERING ADA SALAH, SERING LAMA UPDATE JUGA. SALAHIN AKU YANG SERING MAGERAN WKWK.. TAPI ALHAMDULILLAH CERITA INI TAMAT SAMPAI SELESAI. KAYAK LEGA BANGET TAPI GAK RELA CERITA INI TAMAT HUUU..

SAMPAI JUGA DI EPILOG NANTI

RAMAIKAN LAPAK CERITAKU SEMAKIN BANYAK YANG BACA SEMAKIN SEMANGAT AKU MENULIS

Bye bye semua :( salam sayang adeknya Jeno

ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKANWhere stories live. Discover now