🦅 ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN

3.1K 187 0
                                    

ZAYYAN UPDATE LAGI! SUDAH SIAP BACA PART 29??

SUDAH SIAP HATINYA BELUM NIH? WARNING PART INI BAKAL BIKIN KALIAN SENYUM-SENYUM SENDIRI. ⚠️

PALING MANTEP NYA PENCET BINTANG DULU SIH HEHE..

SELAMAT MEMBACA SAYANG-SAYANGKU 💙

SELAMAT MEMBACA SAYANG-SAYANGKU 💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


29. Pergi ke Pantai bareng ayang

Setelah pulang dari kafe. Vanila memberanikan diri untuk masuk kedalam rumahnya. Cewek itu tidak sendiri melainkan ditemani oleh sang pacar. Zayyan menggenggam tangannya erat, karena ia yakin kondisi saat ini Vanila nampak gugup. 

Pintu terbuka, Vanila mengernyitkan keningnya heran mengapa rumahnya sangat gelap sekali. Apa Papah sama mamahnya lupa bayar listrik kah? Vanila merinding ketakutan meskipun ia berada disamping Zayyan. 

"Zayyan, mereka berdua kemana ya?" Vanila bertanya sedangkan lawan bicaranya hanya menggeleng tidak tahu kemana orang tuanya pergi. 

"Ada gue, tetap disamping gue jangan kemana-mana." Perintahnya. 

"Tapi gue takut!" Vanila merengek, cewek tersebut sangat benci kegelapan. "Gue genggam terus tangan Lo ya! ya!" 

Zayyan terkekeh ringan, ada-ada saja tingkah pacarnya satu ini. Gemes banget pengin sekali Zayyan ajak nikah saja biar bisa berlama-lama bareng. 

Zayyan tersenyum. "Oke, genggam tangan gue, jangan sampai lepas." 

Vanila mengangguk, kini mereka berdua hanya diterangi flash ponsel saja. Sebelah tangan Zayyan meraba-raba dinding mencari keberadaan saklar lampu. Saat cowok itu menekan, dalam hitungan ketiga lampu menyala kembali bersamaan dengan suara terompet dan ledakan yang bikin jantung serasa mau copot. 

"KEJUTAN!! HAPPY BIRTHDAY TO YOU!! HAPPY BIRTHDAY TO YOU!!! HAPPY BIRTHDAY! HAPPY BIRTHDAY! HAPPY BIRTHDAY TO YOU!!! HUUUUUUU!!!!" Suara riuh dari beberapa orang yang hadir di ruangan itu membuat Vanila diam seribu bahasa, Ia masih mencerna apa yang terjadi malam ini. Satu fakta yang menyadarkan dirinya adalah Vanila lupa hari ini berulang tahun.

Vanila menatap sekeliling, ada Mamah-Papahnya, Chika, Jody, Gibran dan terakhir Gara.  

Rita dan Jevano menghampiri putri kesayangannya dan memeluknya penuh kasih sayang. 

"Selamat ulang tahun sayang," Ujar Rita mengecup pipi Vanila. 

"Papah juga, happy brithday ya," Sambung Jevano lalu ikut mengecup pipi Vanila juga. 

"Mah, Pah?" Vanila menatap satu-satu kedua orang tuanya dengan mata berkaca-kaca.

Rita menahan tawanya, Jevano memberi isyarat supaya tidak menertawakan anaknya kebingungan dari tadi. 

"Maafin Papah sama mamah udah prank kamu tadi. Ini semua juga berkat Zayyan yang merencanakan ide gila, Papah sih sebenarnya nggak setuju tapi karena mendesak ya gapapa prank anak sendiri." Jelas Jevano sembari mengusap air mata putrinya kasihan. 

ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKANWhere stories live. Discover now