🦅 ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH

3.6K 263 8
                                    

AKU KEMBALI YUHUUU! SELAMAT MEMBACA SAYANG SAYANGKU 💚💚


20. BERTENGKAR

Brak!

"GAES! GAES! ZAYYAN DAN ANGKASA BERTENGKAR HEBAT LAGI TADI!!" 

"KABARNYA MEREKA KEMARIN JUGA BERKELAHI SAMPAI BABAK BELUR!" 

"Serius Lo!" Seru Ghea heboh.

"SERIUS ANJIR! KABAR BERITA BEREDAR REBUTAN CEWEK SIH!" 

Semua murid di kelas kompak menoleh ke arah Vanila. 

"ANJIR! VANILA JADI REBUTAN COGAN! GUE JUGA MAU! OMAYGOTTT!" Teriak Riri melebay.

Vanila yang sedang mengerjakan rangkuman pelajaran Sejarah Indonesia seketika menghentikan aktivitas nya. Ternyata masih berlanjut perseturuan antara mereka berdua, ia baru tahu saat Syera salah satu murid yang di juluki sebagai ratu gosip di sekolah SMA Garuda tiba-tiba datang dengan napas tak beraturan akibat berlarian terlalu cepat. 

Di samping Vanila ada Chika yang sedari tadi hanya diam sembari membuang muka ke obyek lain ketika Vanila menoleh ke arahnya. Entah, ia sangat bingung.

"Chika, gue mau ke toilet sebentar." 

Chika mengangguk. "Iya." Jawab nya singkat.

Karena semakin tidak nyaman dengan keadaan, Vanila berdiri lantas keluar dari kelas pura-pura mendengar ucapan teman-teman kelasnya terus menerus heboh membicarakannya. Sial, pasti ia akan kena masalah lagi. Vanila bodoh, harusnya ia harus ekstra hati-hati.

"Vanila Lo bodoh banget jadi cewek!" Vanila merutuki dirinya sembari memukul kepala berulang kali. Di sela-sela ia berlari, tanpa sengaja ia berpapasan dengan Angkasa. Wajah cowok itu banyak luka, separah itu kah kemarin Varel memukulnya? Alamak! Ngapain juga peduli sama cowok red flag seperti Angkasa.

"Mau kemana Lo? Nemuin Zayyan?" Tanya Angkasa menaikan sebelah alisnya, kedua tangannya ia masukan kedalam saku celana abu-abu.

"Bukan urusan Lo!" Ketus Vanila buang muka. 

Angkasa berdecak kesal, saat itu juga cowok tinggi berbadan tegap atletis tersebut menghadang jalan Vanila pergi. 

"Zayyan nggak bakalan bisa Lo temui, Van." Ucap Angkasa. 

"Gue nggak percaya sama Lo, gue percaya sama Zayyan dia bakal percaya omongan gue kalo gue bukan cewek yang orang lain bilang!" 

"Seperti apa?" Angkasa mendekat dua langkah, refleks Vanila mundur menjauh. 

"Sep-sep…" Vanila ragu menjawab, nadanya seketika bergetar menahan tangis.

Angkasa mendekat selangkah, kemudian mendekatkan wajahnya mendekat ke arah telinga kanan nya. "Seperti murahan, kan?" Bisik Angkasa nyelekit.  

Plak! 

Plak! 

Emosi Vanila tak tertahan lagi, ia menampar pipi Angkasa kiri dan kanan cukup kuat. 

ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKANWhere stories live. Discover now