27. Suami.

810 153 6
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Semangat puasanya gais.

***
Soobin berpikir mungkin hanya dia yang bisa membuat suaminya itu cemburu, ternyata suaminya juga bisa buat dia cemburu.

Tentu saja suaminya gak bersikap aneh sama sekali, malah dia hanya diam saja di sebelah dirinya.

Pada aslinya, Soobin itu memang mudah cemburu sih, suaminya hanya mengantri buat bayar belanjaan mereka, tapi kesal saja melihat tatapan cewek-cewek yang dari tadi melirik ke suaminya.

Dia tau kalau mereka itu kelihatan seperti biasa aja padahal dari tadi curi pandang ke suaminya, gak tau apa kalau yang sedang mereka lihat itu suaminya.

Dan bodohnya, tentu saja mereka gak akan tau, kecuali Soobin memberikan tanda ke suaminya seperti kertas berisikan tulisan suaminya Adiba.

Membayangkannya saja sudah terlihat konyol sekali.

"Adek yakin cuma mau satu kotak aja?" tanya Yeonjun sambil mengangkat kotak susu yang ada di troli untuk dia letakkan ke meja kasir.

Kasirnya bahkan melihat secara intens ke suaminya itu.

"Satu aja dulu, mau tau cocok apa enggak, kan sayang kalau gak cocok, nanti gak bakalan aku minum susunya," balas Soobin ketika melihat kembali ke sebuah kotak susu yang di pegang oleh suaminya.

Yeonjun kembali lanjut memindahkan barang belanjaannya ke meja kasir.

Kasir yang tadi kelihatan berminat sekali menatap suaminya langsung mendadak gak melakukan hal itu lagi.

Entah kenapa, palingan kaget setelah tau kalau cowok ganteng yang sedang di perhatikannya itu sudah menikah bahkan istrinya sedang hamil juga.

"Gak ada tambahan lagi?"

Soobin membalas dengan gelengan, lagian dia rasa belanjaannya sudah cukup deh.

Matanya melihat suaminya itu memberikan kartu kreditnya itu ke kasir.

"Oh iya, mas sudah dapat gaji dan thr juga, nanti mas transfer ke adek ya."

"Eh gak perlu," balas Soobin dengan cepat sambil menggerak-gerakkan tangannya.

Yeonjun merasa aneh, biasanya kan orang bakalan senang dikasih uang, lah ini istrinya malah menolak.

"Soalnya akukan dapat gaji dan thr juga dari kantor, jadi mas gak perlu memberiku uang," balas Soobin yang membuat Yeonjun tertawa kecil.

Istrinya benar-benar hebat sekali, berbeda dengan kasir yang ada disini hanya mendengar percakapan pasangan di hadapannya itu.

Gila, nih cowok ketemu dimana sama cewek yang gak suka di kasih uang, padahalkan wajar kalau suami memberi uang ke istrinya.

"Uang adek di simpan aja, pakai aja uang yang mas transfer ke adek, ok?"

Soobin cuma menggembungkan pipinya, menolak perkataan suaminya gak akan membuatnya menang, kalaupun dia menang, dia yakin suaminya bakalan tetap mentransfer uang tersebut ke rekeningnya.

Yeonjun kembali menerima kartu kreditnya lalu mengajak istrinya itu segera berjalan di sebelahnya, lalu di depannya dia mendorong troli yang berisikan belanjaan mereka.

"Nonton sudah, beli baju juga sudah, belanja buat kue juga sudah, ayo pulang soalnya 1 jam lagi mau buka."

"Lho adek gak mau buka disini?"

Soobin menggeleng, "Gak deh, aku pengen masak sesuatu sehabis pulang dari sini."

"Baiklah, ayo pulang," ajak Yeonjun sambil merangkul pinggang istrinya itu masih dengan tangan kanannya mendorong troli di hadapannya itu.

Hi, Takdir! -yeonbin✔Where stories live. Discover now