24. Iri.

873 174 11
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Semangat puasanya gais, tinggal 6 hari lagi nih:)

***
Karena Shareen yang menyetir mobil, maka Soobin sibuk membuka handphonenya.

Lagian Nada kenapa sih terus ingin bertemu dengannya? Dia sebenarnya ogah buat ketemuan, namun cewek di sebelahnya itu sangat ingin jika dirinya ketemuan sama Nada, tapi harus ada dia juga yang ikutan.

Seperti ucapan Shareen, mendengar mereka putus merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri, dirinya padahal sudah mencoba melupakan hal tersebut, tapi ya mana mungkin bisa hilang secepat itu.

Lalu matanya melihat sebuah pesan terbaru, bukan dari Nada, tapi dari Dayyan.

Cowok itu ada perlu apa sama dia ya?

Soobin segera membuka pesan tersebut, lalu kaget ketika ada pesan yang cukup panjang dari Dayyan untuknya.

"Kenapa?" tanya Shareen yang menoleh kearah kakak iparnya itu, soalnya sekarang sedang di lampu merah, makanya dia bisa melihat dengan bebas kearah Soobin.

"Gapapa."

"Eh, aku minum gapapa ya?" tanya Shareen yang agak kikuk karena malu juga sih minum di depan orang yang lagi puasa.

Soobin saat mendengar ucapan Shareen barusan langsung tertawa, "Minum aja, lagian gak perlu malu begitu, kan datang bulan itu sudah biasa, kalau kamu gak puasa juga wajar, sana minum."

Saat mendengar balasan Soobin, Shareen akhirnya meminum air dari botol minuman yang dia bawa itu.

"Lagipula aku sudah siap adu bacot dengan Nada," sahut Shareen yang membahas tentang Nada.

Padahal mereka akan beneran ketemuan sama Nada sebentar lagi.

"Gimana reaksi tuh cewek ya ketika ketemu sama teman lamanya?"

"Bukankah akan biasa aja?" balas Soobin dengan polos namun Shareen hanya tertawa geli di sebelahnya itu.

Soobin memiringkan kepalanya menoleh dengan bingung kearah adik iparnya, emang jawaban dia salah ya?

"Dia bahkan setelah berantem denganku saat itu gak pernah mau melihat mukaku lagi," jawab Shareen masih tertawa bahkan mengusap air matanya itu.

Kebanyakan tertawa juga gak baik sepertinya, makanya dia mulai berhenti tertawa.

Soobin saat mendengar itu cuma mengangguk, ah benar juga, mana mungkin Nada mau melihat Shareen yang sudah buat dia babak belur.

Shareen kembali diam ketika fokus menyetir mobil lagi, berbeda dengan Soobin yang kembali membaca pesan dari Dayyan.

Adiba, sebenarnya aku juga bingung kenapa tiba-tiba mau mengirim pesan ke kamu, padahal dulu kita gak ada canggung-canggung saling kirim pesan ya? Sekarang rasanya canggung sekali buat melakukannya.

Saat membaca pesan tersebut Soobin hanya tersenyum, dia mengingat kalau dirinya memang sangat sering bertukar pesan dengan Dayyan, cowok yang dia sukai dari smp itu.

Dayyan itu aslinya baik, baik sekali, buktinya Soobin saja sampai suka sekali ke Dayyan, bahkan selalu menunggu cowok itu membalas perasaannya, walaupun hal itu tidak pernah terbalaskan.

Dirinya juga gak berniat buat menunggu Dayyan lagi, Soobin sudah menikah, dia bahkan sudah mencintai suaminya, walaupun suaminya adalah orang yang baru saja masuk dalam kehidupannya.

Sebenarnya aku mau minta maaf, minta maaf untuk segalanya, aku tau jika itu karena aku, kamu jadi musuhan sama Nada, bahkan pertemanan kalian jadi runyam, aku sadar itu ulahku.

Hi, Takdir! -yeonbin✔Where stories live. Discover now