16. Adik.

1K 188 19
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Semangat puasanya gais.

***
Canggung, bingung, dan juga ingin segera pergi, ya ini yang di rasakan oleh Soobin saat ini.

Dia padahal sudah berencana buat kembali dengan cepat ke rumah untuk masak, kenapa malah berakhir dengan cewek di hadapannya itu.

"Kenapa? Kamu tidak mau menemuiku?" tanya Nada yang merupakan cewek di hadapannya itu.

Ya, Soobin tiba-tiba di hadang oleh Nada agar berbicara dengannya dulu.

Cewek ini bahkan menghampirinya di tempat kerja lho, kurang kerjaan sekali.

"Bukankah sudah gak ada yang perlu kita bahas?" jawab Soobin yang membalas pertanyaan tersebut dengan sebuah pertanyaan lagi.

Lagipula dia juga sudah tidak peduli lagi dengan masa lalunya.

"Untuk omongan Arisha saat acara buka bersama bukan suruhanku sama sekali, itu inisiatif dia lagipula bukankah dia hanya berkata fakta?" lanjut Soobin yang tersenyum lalu matanya bisa melihat tangan Nada yang terkepal saat ini.

Soobin bangkit dari duduknya, dia mau segera pulang, apalagi saat melihat sebuah pesan dari suaminya.

"Tenang saja, aku akan melupakannya," ucap Soobin sambil berjalan melewati Nada yang masih diam di bangkunya itu.

Nada cuma bisa menoleh kearah Soobin yang berjalan menjauh darinya itu.

Padahal Soobin tidak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya, tidak pernah sama sekali, cewek itu selalu bersamanya saat itu.

"Tapi maaf, untuk akrab apalagi bersahabat denganmu, aku tidak bisa lagi, kita mungkin hanya sebatas teman yang saling kenal saat kuliah saja."

Nada langsung menunduk ketika mendengar ucapan tersebut, tiba-tiba dadanya terasa sakit ketika mendengar ucapan itu dari mulut Soobin.

Berbeda dengan Soobin yang memasang muka datar, walaupun sebenarnya di dalam hati dia merasa sedih.

Sahabatnya yang selalu dia percaya ternyata bisa mengkhianatinya, rasanya menjadi sulit buat percaya dengan seseorang.

Efek terlalu mudah percaya dengan orang memang begini ya, dia merasa di manfaatkan atas kepercayaan dan kebaikannya.

Sampai akhirpun cewek itu bahkan gak mengatakan maaf sama sekali ke dirinya.

Soobin langsung berjalan masuk ke dalam mobilnya, yasudahlah, lagipula dia gak terlalu mengharapkan kata maaf dari mulut cewek tersebut.

Mungkin yang mengharapkan hal itu hanya sepupunya.

Soobin merasa sepertinya misi balas dendamnya sudah berakhir sampai disini.

***
Soobin baru aja dirinya sampai di rumah, dirinya malah diajak pergi langsung oleh suaminya.

"Eh? Mau kemana mas?" tanya Soobin yang kebingungan saat suaminya berkata bahwa ayo masuk ke mobil.

Padahal dia baru saja membuka pintu rumah mereka.

"Adek gak usah masak, kita buka di luar aja," ajak Yeonjun yang membuat Soobin mengerti jadi dirinya langsung segera masuk ke mobil.

Yeonjun juga sudah masuk dan menjalankan mobilnya tersebut.

"Emangnya mas mau ngajak buka dimana?"

"Sebenarnya mau buka di rumah orang tua mas," balas Yeonjun yang membuat Soobin kaget sendiri.

Lho? Ke rumah mertuanya ternyata? Dia bahkan saat ini terlihat kacau lho.

Harusnya dia beres-beres penampilannya dulu, biar gak terlalu malu-maluin di hadapan mertua.

Hi, Takdir! -yeonbin✔Where stories live. Discover now