3. Menikah.

1.6K 272 35
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Semangat puasanya ya.

***
Soobin bagaikan di kejar target karena harus mengurus pernikahannya yang bahkan di urus dalam waktu singkat.

Gila aja, dia beneran gak bisa melakukan apapun lagi, padahal kata calon keluarga suaminya, Soobin gak perlu repot membantu, gapapa kerja aja daripada nanti sakit jika harus ikut membantu.

Tapi diakan mau menikah mana mungkin dia gak membantu acara pernikahannya sendiri.

Lagipula kenapa buru-buru sekali sih menikahnya? Padahal kan masih bisa habis lebaran gitu nikahnya.

Pihak keluarganya maupun pihak calon keluarga suaminya seperti ingin sekali mereka menikah sebelum puasa.

Kalau kata Rena sih, biar dia pas lebaran sudah punya suami, alasan macam apa itu.

Foto prewedding bahkan undangan juga sudah siap dalam waktu singkat, benar-benar dalam waktu singkat.

Sadar kalau dia di lamar oleh orang kaya, maka gak heran jika acara pernikahan dirinya bisa di kerjakan dalam waktu singkat.

Beruntung sih, untung saja bukan om-om berkumis yang melamarnya saat itu.

Jadi pernikahannya akan di laksanakan 2 hari sebelum puasa dan itu besok.

Soobin melihat kedua tangannya yang sudah terpasang dengan henna mana gambarnya bagus lagi, dia gak akan menyangka akan bisa merasakan hal ini duluan di bandingkan Rena mengingat cewek itu duluan yang katanya mau nikah.

Tapi malah dia duluan yang bisa merasakan hal ini.

"Bagaimana? Sudah melupakan Dayyan?" tanya Rena yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Bahkan aku tidak ada waktu buat memikirkan pacar orang," jawab Soobin sambil membuka handphonenya.

Reaksi teman kuliahnya maupun teman-temannya yang lain tampak kaget saat dia memberikan undangan ke mereka.

Termasuk ke mantan doinya yaitu Dayyan.

Kaget bukan? Cewek yang menyukainya malah menikah duluan.

"Ya sebenarnya kalau kamu memikirkan Dayyan malah aneh mengingat cowok itu gak pantas buat mendapatkan cintamu selama ini," balas Rena yang tampak kesal saat ini terdengar dari nada bicaranya.

Soobin hanya tertawa kecil ketika mendengar Rena yang sangat membelanya itu, mau gimana lagi, Rena juga berteman dengan Dayyan, makanya Soobin suka cerita tentang mantan doinya itu ke sepupunya.

"Lagian kak Rahendra lebih tampan, bagaimana bisa dia setampan itu?"

Mata Soobin langsung menatap tajam kearah Rena yang cuma cengengesan di sebelahnya.

"Ngeri ah, sudah mulai posesif soalnya."

"Gak gitu," balas Soobin dengan kikuk saat mendengar ucapan Rena barusan.

"Gak gitu gimana? Kamu saja kelihatan sekali gak mau kak Rahendra di puji oleh orang lain."

Soobin mengalihkan pandangannya, dia itu bukan posesif.

Dia pernah mendengar pujian dari temannya ke mantan doinya, eh sekarang temannya itu malah jadian sama Dayyan, lucu memang.

Soobin takut hal itu kembali terjadi, sudah cukup dia merasa sakit hati dalam waktu berdekatan.

"Btw, besok kamu nikah, aku yakin kamu bisa jadi istri yang baik."

"Kenapa kamu seyakin itu? Aku saja masih berpikir apakah bisa aku jadi istri yang baik?" balas Soobin sambil tersenyum kearah sepupunya itu.

Hi, Takdir! -yeonbin✔Where stories live. Discover now