Chapter 19

2.6K 113 1
                                    

Banyak hal yang akhir akhir ini sedikit diluar kendali Kina, dia merasa banyak cobaan setelah dia bertemu dengan Kai.

Tapi bertemu dengan Kai juga bisa mempertemukan dia dengan tujuannya.

Namun sekarang semakin ruwet rasanya, karna ketidakhadiran Kai disisinya. Dan kehadiran mantan kekasihnya Kai yang kelakuan nya makin hari makin menjadi.

Sudah hampir seminggu setelah kejadian Kina diserempet mobil, yang ternyata pemilik mobil itu adalah Keisha dan yang paling membuat Kina tidak bisa berkata kata adalah bahwa Keisha sendiri yang mencelakainya.

Kina tak menghiraukan hal itu dan tetap fokus menjalani harinya dengan baik dan tetap melanjutkan kegiatan menulisnya.

Tapi sepertinya Keisha semakin dibiarkan dia semakin menjadi, Kina tidak paham maksud dari kelakuan Keisha terhadapnya karna apa.

Jika itu karna kedekatan antara dia dan Kai menurutnya itu sangat tidak masuk akal, karna Kina dan Kai sudah tidak berhubungan lagi jadi apa yang dijadikan masalah.

Tapi jika bukan karna alasan itu apalagi yang membuat Keisha seperti itu terhadapnya.

Bahkan tadi pagi saat dia hendak duduk dikursi kantin karna ingin sarapan, dengan jahilnya Keisha dan kedua temannya menggeser kursi yang Kina pakai, yang membuat Kina hampir terjatuh jika tidak ada Regan yang menariknya agar tidak duduk.

Dan lagi. Hal jahil Keisha ulangi padanya, sekarang dia sedang berada diparkiran menatap ban motornya yang sudah bocor.

Ia tahu ini kelakuannya Keisha karna saat tadi saat Kina hendak memasuki area parkiran, dia melihat Keisha dan kedua temannya yang keluar dari area parkiran dengan cekikikan sembari menatap Kina sinis.

Kina mengusap mukanya dengan lengan. "Hah" Kina menghela nafas berat.

Saat sedang fokus menatap bannya yang bocor, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Hei Na kenapa?"

Kina menoleh dan ternyata yang menepuk pundaknya adalah Regan. "Ban bocor"

"Kok bisa, lo bocorin?"

Kina mendelik, "Keisha bukan gue"

"Kok lo tau dia yang lakuin ini?"

"Gue liat."

"Ck si Keisha gue liat-liat sekarang makin menjadi ke lo Na, ini bukan jahil lagi. Udah masuk pembully an ini. Apalagi kata lo minggu lalu lo diserempet mobilnya si Keisha kan?"

Kina hanya diam tak menjawab.

Regan yang tak mendapat respon dari Kina menghela nafas, dia menatap Kina dan motor Kina bergantian.

"Lo balik sama gue aja, ini motor ke bengkelin dulu. Ntar gue panggil tukangnya kesini buat ngambil."

Kina terdiam memikirkan ucapan Regan, ia mengangguk. "Yaudah ayo, gue ada tugas."

"Ayo"

Lalu mereka berjalan kearah sepeda motor milik Regan, dan mereka pun melenggang keluar dari area sekolah untuk pulang.

Setelah menghilangnya Kina dan Regan dari lingkungan sekolah, dipojok parkiran motor ada laki-laki yang sedari tadi menatap interaksi keduanya dengan ekspresi rumit.

(๑🗞๑)

Disebuah cafe terdapat 4 cowok sedang nongkrong dan berbincang sambil menyalakan rokok ditangan masing masing.

"Gue liat-liat lo sekarang ngelamum mulu" Ucap Haidar menatap Kai heran.

"Gausah ditanya Dar, kaya yang gatau aje tu jalu lagi galau gara-gara si Kina deket sama si Regan hahaha" Rival menyahut dengan tawa kecil.

/jalu (cowok)

"Apa yang lo pikirin" Gama menepuk pundak Kai agar tersadar.

Kai tersadar dari lamunannya, ia mendongak menatap ketiga temannya. Kai mengangkat alisnya seakan-akan bertanya kenapa.

"Lo kenapa? cerita biar lega" Ucap Haidar.

Kai menghela nafasnya. "Setelah gue jauhin Keisha, keisha sering nelpon nelpon gue tengah malem" Kai memulai bercerita.

"Lah ngapain?" Potong Rival.

Kai menatap rival, "Dia sering nelpon gue, spam pokonya. Kalo misal gue ngga angkat, dia suka ngancem kalo ngga diangkat telponnya keselamatan Kina jadi jaminan"

"Gue selalu mengabaikan segala spam Keisha dan ancamannya, karna gue pikir Keisha ngga akan berani dan ngga senekat itu"

"Tapi tadi gue liat Kina dijailin Keisha, dia hampir jatoh karna kursinya digeser sama Keisha. Untungnya si Regan bantuin" Mengingat bahwa yang membantu Kina adalah Regan, Kai berdecak.

"Dan tadi waktu pulang sekolah gue liat si Kina ngeliatin motornya, yang ternyata ban motornya bocor. Gue kira itu emang biasa, ternyata yang bikin ban motor Kina bocor karna Keisha juga. Gue tau itu karna Kina yang cerita ke si Regan, dan kebetulan gue ada dilokasi sedikit denger ucapan Kina."

"Bahkan yang makin parah si Keisha udah celakain Kina dengan cara nyerempet motornya Kina dijalan. Gue takut kalo dibiarin Keisha makin menjadi-jadi." Ucap Kai selesai bercerita panjang lebar akan kegundahannya.

"Si Keisha ngeri njir, kek orang terobsesi jadinya" Rival bergidik ngeri setelah mendengar cerita Kai.

"Bukan kaya lagi itumah cong, emang udah terobsesi" Haidar menempeleng kepala Rival.

"Anjing jangan nempeleng gue dong ege" Rival misuh-misuh sambil mengusap kepalanya yang habis ditempeleng Haidar.

/ege (pelesetan dari bego)

"Kayanya lo juga gabisa diem kaya gini aja kai" Ucap Gama.

"Maksud lo?" Kai menatap Gama bingung.

"Maksud gue, kalo lo udah gamau nanggepin dan deket lagi sama si Keisha. Dan lo takut si Kina kenapa-kenapa, menurut gue lo harus jagain Kina."

"Gimana caranya Gam?" Tanya Kai gusar.

"Ya lo deketin si Kina dan jagain dia dari jarak deket lah ege" Rival menyahut dengan kesal.

"Si Kina belum maafin gue, gue ngga berani liat tatapan benci dia ke gue."

"Gentleman lah bro lu kan cowok." Ucap Haidar.

"Hm bener gentleman, lu harus coba demi keselamatan Kina."

"Dan juga lebih bagus kalo lo kasih penegasan sama Keisha biar ngga berbuat ulah ke Kina" Gama memberi saran.

"Nah gitu pokonamah heeh Kai sia kudu baleg enamah, tong sieunan kudu gentleman." Rival berbicara dengan bahasa sunda.

/nah gitu pokonya ya kai lo harus bener sekarang, jangan takut harus gentleman.

Haidar menganggukan kepalanya pura-pura mengerti, ia mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. "Dahlah sekarang santuy aja dulu, yang penting lo jalanin aja Kai. Sekarangmah mending ngopi."

Kai menganggukan kepalanya, ia mengambil minumannya dan meminumnya dengan santai, sembari memikirkan perkataan teman-temannya.

TBC
16 april 2023

Thoughts Of You [END]Where stories live. Discover now