Chapter 3

9.9K 276 7
                                    

Di dalam kamar bernuansa monokrom ada Cowok yang masih memikirkan kejadian siang tadi, saat cewek yang tak sengaja terkena lemparan bola basketnya dan berpapasan dengan dia dikoridor membantunya melawan orang-orang itu.

Saat ia melihat cewek itu, sepertinya cewek itu sangat sulit disentuh dan tertutup. Tatapan matanya datar dan menurutnya itu mengagumkan. Saat setiap cewek yang melihatnya pasti beramah tamah agar bisa mengobrol dengannya tapi cewek itu berbeda, membuat ia penasaran akan sosok cewek itu.

Soal orang-orang itu, cowok itu tak paham kenapa ia dihajar tanpa alasan. Ia hanya lewat lalu tiba tiba dicegat dan langsung dihajar begitu saja.

(๑🗞๑)

Setelah cukup lama merenung akan kejadian tadi siang, dia memutuskan turun ke lantai bawah untuk makan.

"Kaka Kai, siniii!" Seru gadis kecil

Kaikal baskara dinata atau sering dipanggil Kai, itu adalah nama cowok itu.

Dia memiliki adik manis bernama Kalila yang masih berumur 4 tahun. Dan sang bunda Anna Rindu Dinata juga ayah nya Jo Abraham Dinata.

"Kai sini makan malam sayang."

"Iya bun."

"Hai Kalilaa sayang." Sapa Kai pada adiknya.

Setelah menyapa sang adik, Kai  duduk dikursi sebelah adiknya dan menyantap makanan yang sudah dihidangkan oleh bundany.

"Kai gimana sekolah kamu?"

"Baik bun."

"Kai kok pipi kamu kaya lebam gitu, kenapa sayang?"

"Oh ini, tadi ada orang iseng ninju pipi aku bun."

"Kamu yang bener?, masa isengnya mukul orang sih."

"Serius bun."

"Ada-ada aja, udah diobatin?" Cemas sang bunda.

"Udah bun tadi setelah diisengin langsung Kai obatin kok."

"Aneh aneh aja orang iseng masa ninju sih, ngeselin banget."

"Gatau tuh bun, aneh emang orangnya."

"Yaudah setelah ini kamu langsung istirahat yah."

"Iya siap bun. "

Setelah selesai makan, ia beranjak dari kursinya hendak berjalan ke atas menuju kamarnya.

"Oh ya bun Kai ke atas duluan ya, salam buat ayah sorry duluan hehe" Ucap Kai cengengesan.

"Hahaha iya sayang."

Merebahkan diri dikamarnya, ia menatap langit langit kamarnya dan mulai memikirkan cewek itu lagi, seperti nya Kai harus mencari tau tentang cewek itu.

(๑🗞๑)

Keesokan harinya ia sedikit terburu buru karna waktu sudah menunjukan pukul 07.15 dia sudah terlambat.

Kai kesiangan karna semalam ia terlalu banyak memikirkan sosok cewek itu dan melanjutkan nya bermain PS sampai larut malam.

Kai menuruni tangga dengan tergesa gesa. "Bun aku pergi, kesiangan."

"Kai tapi kamu belum sarapan sayang."

"Nanti aja bun gampang."

"Yaampun Kai, hati hati!"

"Iyaaa, Kai pergi dulu."

Kai menaiki motor sportnya lalu melajukan sepeda motor nya dengan kecepatan diatas rata rata membelah jalanan kota agar ia cepat sampai disekolah.

Thoughts Of You [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora