Chapter 11

3.2K 123 3
                                    

Hari ini, tepatnya seminggu setelah pembicaraan mereka. Kina duduk di depan meja belajarnya menatap laptop, ia sedang mencari tau tentang segala hal yang akan ia lakukan kedepannya.

Selain itu ia juga mencari tau tentang jurusan kuliah yang masih bersangkutan dengan yang akan ia lakukan. Menjadi penulis.

Ternyata membaca buku benar-benar membawa banyak hal positif, jika bukan karna buku mungkin ia tak akan bisa melakukan hal ini.

Lebih tepatnya ia menyukai membaca buku, jika Kina tidak menyukai hal itu mungkin ia tidak akan bisa.

Mungkin setelah ini Kina akan memulainya, karna ide dan jalan cerita sudah ia dapatkan.

Saat sedang fokus dengan laptop di depannya, ponsel yang berada di sebelah laptop nya berdering.

Kina mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan yang ternyata dari Kai.

"Halo Nay"

"Ada apa?"

"Siang nanti free ngga?"

"Free"

"Main yu Nay, bosen nih gue."

"Kemana?"

"Bebaslah, entar siang gue jemput yaa."

"Gaperlu ketemuan ditempat aja."

"Ngga mau, gue jemput pokoknya gamau tau!"

"Terserah"

"Oke entar gue kesana jam 1an ya Nay, bye!"

"Iya"

Kina meletakan ponselnya setelah panggilan terputus, ia melihat jam yang berada di dinding kamar.

Sekarang sudah jam 9 pagi, ada waktu untuknya bersantai sebentar sebelum bersiap-siap.

(๑🗞๑)

Kina melangkah menuju gerbang rumahnya, ia tidak perlu pamit pada orangtua nya karna hari ini mereka tidak berada di rumah.

Membuka gerbang dan menutupnya ia melihat Kai sedang berada di dalam mobilnya dengan keadaan kaca mobil terbuka.

Kina memutuskan untuk langsung membuka pintu mobil dan duduk dikursi penumpang.

Kai terperanjat saat ada yang membuka pintu mobilnya, tapi setelah ia tau bahwa itu adalah Kina, ia hanya tersenyum.

"Lo asal masuk aja Nay, gue kira maling."

"Lo sendiri yang ngga kunci pintu mobil."

"Iya si.." Kai mengusap tengkuknya canggung.

"Mau kemana?" Kina menatap Kai.

"Gimana kalo ke cafe aja?"

"Tau gitu mending di rumah aja."

"Ck elah kali-kali Nay, pengen ketemu lo gue."

Kina mendengus mendengar ucapan Kai. "Ayo!"

"Iya-iya Neng"

(๑🗞๑)

Sesampainya mereka di cafe, mereka berdua duduk ditempat yang sedikit jauh dari keramaian dan memesan makanan juga minuman.

Sambil menunggu pesanan datang Kai memulai percakapan.

"Nay gimana progress nya lancar?"

"Lumayan, Mungkin sebentar lagi"

"Susah ngga ngehalu?"

"Ngga"

"Udah dapetin ide dan jalan ceritanya dong?"

"Udah, tinggal mulai aja."

"Oh okedeh semangat buat lo Nay, kalo butuh bantuan call me aja." Kai menaik turunkan alisnya.

"Cih"

"Berhenti panggil gue Nay!"

"Kenapa sih lucu gitu kalo Nay"

"Jelek."

"Bagus Nay"

"Panggil Kina aja"

"Kaga mau gue, mau nya panggil Nay biar beda dari yang lain"

"Ck"

Saat Kai hendak bersuara lagi pesanan mereka datang, mereka makan dan sesekali berbincang.

Setelah selesai mereka memutuskan untuk langsung pulang.

(๑🗞๑)

Setelah sampai di depan rumah Kina melangkah masuk ke dalam. Di ruang TV sudah ada kedua orangtuanya sedang bersantai.

Saat hendak melanjutkan langkahnya Adam bersuara.
"Dari mana kamu Kina?"

"Ke cafe bareng temen."

"Temen cowo?"

"Iya"

"Kina kamu jangan keseringan main apalagi main sama cowo, fokus sekolah dulu!"

"Iya"

Adam menghela nafasnya, "langsung istirahat jangan main ponsel."

"Iya" Kina melangkah ke arah kamarnya, membuka pintu dan langsung merebahkan dirinya diranjang.

Menatap langit langit kamar seperti biasa, Kina menghela nafas bingung dengan diri nya sendiri.

Ia bingung kenapa bisa ia semakin jauh, jauh lebih dekat dengan Kai.

Kina merasa— nyaman berada di dekat Kai. Ada perasaan berbeda setiap dia bersama Kai.

Bagaimana bisa kehadiran Kai bisa mempengaruhi kehidupannya, seingat Kina dia akan terus fokus pada dirinya dan tujuan nya.

Tapi entahlah Kina sendiri bingung.

Setidaknya keberadaan Kai tidak membawa pengaruh buruk pada dirinya, tidak mengganggu segala aktivitas dan segala hal yang biasa dia lakukan.

Lagi Kina menghela nafas, pusing dengan pikirannya sendiri. Ia memutuskan bersih-bersih dan melanjutkan aktivitasnya di depan laptop.

Mengabaikan titah ayahnya untuk langsung ber istirahat.

TBC
04.03.23

Thoughts Of You [END]Where stories live. Discover now