Chapter 5

7.3K 263 2
                                    

Keesokan paginya Kina sudah berada diparkiran sekolah, ia ke sekolah lebih pagi karna sepagi ini murid yang datang dan berlalu lalang belum terlalu banyak.

Ia berjalan menikmati embusan angin dipagi hari sambil mendengarkan musik.

Dan lagi lagi setiap ia merasa tenang slalu saja ada hal yang membuat ia merasa ternganggu dan tak nyaman. Seperti sekarang ini, ia melihat cowok itu lagi, sedang menatapnya sambil tersenyum lalu berjalan kearahnya, kearahnya?, karna Kina tidak ingin kepedean ia menoleh kanan kiri, siapa tau yang cowok itu tatap bukan padanya. .

Tapi sepertinya memang tujuan cowok itu berjalan kearah Kina.

Cowok itu masih tetap memasang senyumnya, dan berjalan kearah Kina.

Saat mereka sudah berhadapan, cowok itu langsung mengangkat tangan kanannya seperti ingin melambaikan tangan.

"Hai." Ucap cowok itu yang tidak lain tidak bukan ialah Kaikal Baskara Dinata, Kai mengucapkan nya dengan sedikit canggung.

Kina yang melihatnya mengernyitkan dahi, heran dengan tingkah aneh cowok itu yang tiba tiba mengatakan Hai.

Kina hanya menatap Kai beberapa detik dan memutuskan untuk melanjutkan jalannya.

Kai yang melihat bahwa ia diabaikan langsung berteriak. "Eh lo, tunggu!" Membuat beberapa siswa siswi menatapnya.

Kai berjalan tergesa menyelaraskan jalannya agar bisa berjalan bersama dengan Kina.

"Lo Kinaya kan?, Thanks ya buat bantuan lo waktu itu."

Kina yang mendengar namanya disebut langsung berhenti, ia melirik kesamping tempat Kai berdiri. Menatapnya lalu mendengus. Kina lalu melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.

Kai yang lagi lagi ucapannya diabaikan, tidak melanjutkan jalannya ia hanya menatap jalannya Kina yang berjalan semakin jauh.

Kai menghembuskan nafasnya, lalu memutar arah jalannya dan berjalan menuju kelas.

                       (๑🗞๑)

Kai menatap kedepan guru yang sedang menjelaskan. walaupun mata Kai tertuju pada guru itu, tapi tidak dengan pikirannya. Pikirannya hanya tertuju pada satu, yaitu Kinaya adara. orang yang beberapa hari ini membuatnya kurang fokus.

Kai hanya merasa heran saja kenapa ada cewek yang sangat sangat tertutup akan dunia luar. Dia ingin tahu. Karna sejauh dia mengenal cewek, jarang sekali menemukan cewek seperti kinaya. Bahkan seingat Kai, dia baru melihat orang seperti Kinaya.

Dan sekarang Kai semakin bertekad untuk mencari tau tentang cewek itu, mungkin sedikit mencari tau informasi ini dari ketiga temannya. Karna hal semenarik ini tidak boleh dilewatkan.

                         (๑🗞๑)

Para siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut kosong mereka. Begitupun dengan Kai dan ketiga temannya.

Disepanjang koridor mereka mengobrol dan sesekali menyapa atau tersenyum saat ada yang menyapa. Lalu mereka sampai dikantin dan duduk ditempat yang kosong.

"Mau pesen apaan, biar gue aja sekalian" Ucap Kai.

"Tumben lo." Gama sedikit heran.

"Cepetan elah mau apaan?" Kai bertanya sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Gue samain aja kaya lo Kai" Seru Rival.

"Heem gue sama Haidar juga samain aja." Jawab Gama.

"Oke."

Setelah memesan dan pesanan mereka sampai, mereka langsung menyantap makanan itu. Di sela sela makan Kai mendongakan kepala lalu mulai bertanya.

"Val lo tau seberapa jauh soal Kinaya adara."

Rival yang mendengar ucapan Kai terbatuk lalu menatap Kai "ada apaan nih lo tanya soal cewek itu lagi?"

"Pengen tau aja."

"Yang benull? Tapi gue ga begitu tau banyak soal dia. Cuma yang gue tau, tuh cewek suka baca buku dengerin musik dan pendiem. Oh ya seperti yang gue bilang kemarin cewek itu gapunya temen sombong ngga tau berterimakasih."

"Gaada hal lain?"

"Kaga ada, dia terlalu tertutup jadi orang orang gatau dia aslinya gimana." Kata Rival masih sambil menyantap makanannya.

Kai tercenung, lalu tiba tiba berdiri dari duduknya dan beranjak jalan menuju salah satu kursi dipojok kantin.

"Eh si Kai mau kemana?"

"Ngapain tu orang malah ke tempat duduk dipojok."

"Aneh si Kai."

Ucap mereka bertiga bersaut sautan.

                         (๑🗞๑)

Kai berjalan menuju ke arah tempat duduk paling pojok, dimana tadi secara tidak sengaja ia melihat Kina disana.

Kai duduk tanpa dipersilahkan dihadapan kina, Kai memandang Kina dengan tangan bertopang dagu, tak menghiraukan tatapan sekitar yang melihat Kai aneh karena duduk dengan Kina.

Kina yang merasa risih karna merasa diperhatikan mengangkat pandangan dari buku dan matanya langsung tertuju pada Kai.

"Pergi!" Ucap Kina dingin.

Kai hanya tersenyum, "Kalo belum beres makan nya, beresin dulu jangan sambil baca buku. Entar buku lo kotor."

Kina mendelik dan tetap melanjutkan makan nya sambil membaca buku.

KRIIIINGGG

Bel masuk berbunyi, Kina berdiri dan beranjak dari kursinya. Berjalan melewati Kai yang tetap menatapnya.

Kai yang melihat itu hanya tersenyum lalu geleng geleng kepala. Walaupun ia dicuekin tapi entah kenapa melihat Kina sedekat tadi membuat ia merasa gemas sendiri.

Menurutnya melihat Kina dari jarak dekat membuat ia yakin bahwa Kina tidak seperti yang orang orang katakan. Ini membuat ia semakin bersemangat.

                           TBC

Thoughts Of You [END]Where stories live. Discover now