---tigapuluhempat---

597 67 10
                                    

Semalam kondisi Sera sempat drop, sampai sampai membuat Abi panik setengah mati. Hal itu juga yang membuat Abi terjaga sampai pagi. Sebenarnya pihak rumah sakit sudah memberikan keringanan pada Abi agar laki laki itu tidak bertugas dulu sementara waktu. Makanya beberapa hari lalu sampai saat ini Abi sempat di bebas tugaskan. Awalnya Abi menolak dengan alasan ia bisa bertugas sembari merawat Sera, namun hal itu malah akan jadi sia sia nantinya. Kalau fokus Abi terbagi dua, bisa bisa salah satunya tidak terkontrol.

klek

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok laki laki jangkung yang tak lain adalah sahabat Abi, Jeffrian. Kemarin ia bilang kalau ia akan pergi menjenguk hari ini.

"Cepet amat lu Jeff." Kata Abi yang membuat Jeffrian tersenyum kecil.

"Lagi kebetulan deket sini."

"Ruby gak ikut?"

"Paling ntar nyusul, soalnya kan lagi ada acara di sekolah Ela."

Abi mengerutkan keningnya. "Acara apaan?"

"Lah Nala gak cerita? Hari ini kan ada acara pentas seni di sekolah, orang tua harus hadir."

"Hah serius?" Abi seketika langsung panik. "Sumpah deh Nala gak cerita apa apa sama gua. Padahal kemarin gua ketemu sama Nala."

"Waduh kok bisa. Ela aja bawel banget sama emaknya supaya bisa dateng, masa Nala enggak."

Abi segera mengecek arloji yang melingkar di tangan kirinya. Jam sudah menunjukan pukul 11 siang.

"Bisa tolong jagain Sera dulu kan Jeff? Gua mau nyamper Nala ke sekolah. Paling ntar jam 1 an bokap Sera kesini."

"Gua sih santai aja, tapi beneran lu mau cabut sekarang dalam kondisi begitu? Coba liat kaca deh, lu berantakan gitu anjir."

"Dari pada Nala nungguin gua lama. Titip Sera dulu Jeff, gua cabut." Kata Abi lalu menyambar kunci mobil yang ada di meja nakas.

Sementara itu Jeffrian hanya geleng geleng kepala melihat bagaimana keadaan Abi sekarang. Laki laki itu jauh dari kata baik baik saja, semuanya nampak kacau.

"Ser, cepet sembuh ya. Abi kacau banget sekarang." Gumam Jeffrian sambil menatap Sera yang masih memejamkan matanya.

-----

Hari ini sebenarnya niat awal Nala ia tidak akan masuk sekolah, namun ia sendiri juga bingung harus membuat alasan apa. Belum lagi hari ini adalah acara pentas seni sekolah, semua siswa di harapkan untuk hadir.

"La, ayah kamu belum dateng juga?" Tanya Ela. Sejujurnya Ela tidak tega melihat Nala yang sedari tadi hanya melamun.

"Aku emang sengaja gak kasih tau ayah soal ini El. Soalnya kalau ayah kesini nanti bunda gak ada yang jagain."

"Bunda kamu lama banget sakit nya La. Sakit apa kalau boleh tau?"

Nala menggeleng kecil. "Kata ayah sih sakitnya gak parah, tapi aku juga gak tau kenapa bunda sakitnya lama banget."

Ela mengelus bahu Nala dengan lembut. Ia turut prihatin melihat kondisi Nala yang sekarang. Padahal dulu Nala itu termasuk salah satu anak yang sangat periang.

"Ayo siap siap La, bentar lagi kelas kita tampil."

Mereka pun akhirnya mulai naik ke panggung setelah beberapa saat menunggu. Semua audiens memberikan tepuk tangan saat mereka baru saja menaiki panggung teater.

INEFFABLE [Completed] Where stories live. Discover now