---delapan---

1.7K 249 19
                                    

kaliaannn
ayo vote komen!💚

Pukul 4 pagi Sera terbangun karena merasakan mual yang luar biasa di perutnya, ia pun segera pergi ke kamar mandi dan muntah di wastafel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul 4 pagi Sera terbangun karena merasakan mual yang luar biasa di perutnya, ia pun segera pergi ke kamar mandi dan muntah di wastafel. Namun anehnya hanya cairan yang keluar dari mulut Sera, mungkin efek karena perut Sera tidak terisi oleh apapun.

Sera menatap wajahnya di cermin, matanya begitu memerah dan tenggorokannya terasa begitu kering. Selain itu juga wajahnya tampak lebih pucat, mungkin juga karena efek baru bangun tidur.

"Huek!" Lagi lagi Sera merasakan mual yang luar biasa. Perutnya sampai sakit karena tidak ada sesuatu yang keluar.

Karena suara bising di kamar mandi Abi jadi terbangun. Awalnya Abi berniat tidur lagi, namun suara muntah muntah Sera di kamar mandi membuat Abi jadi khawatir.

"Kenapa ra?" Tanya Abi yang masih setengah sadar.

Sera menggeleng lalu bertumpu pada tumpuan wastafel. "Gak tau, tiba tiba mual."

Melihat itu Abi langsung mengusap tengkuk Sera secara perlahan. "Kemarin kamu gak makan apa apa kan?"

"Enggak kok, aku udah gak pernah makan yang aneh aneh selain makanan yang aku masak."

"Masih mual sekarang?" Tanya Abi.

"Dikit." Sera berjalan keluar dari kamar mandi di ikuti Abi di belakangnya. Tubuh ringkihnya berjalan ke arah kasur lalu merebahkan punggungnya disana.

"Ganti bajunya pakek yang lebih tertutup, takutnya kamu masuk angin." Kata Abi yang tiba tiba membawa baju yang lebih tertutup dari lemari.

Sera menuruti ucapan Abi kemudian memakai baju kaos panjang tersebut mengingat baju yang Sera kenakan sekarang terbilang cukup minim.

"Pusing gak?" Tanya Abi seraya mengusap kepala belakang Sera.

"Banget." Nada bicara Sera terdengar sangat lesu, membuat Abi semakin khawatir.

"Sini tiduran, mas pijitin." Abi menepuk kasur di sebelahnya kemudian Sera mengangguk lantas berbaring di sebelah Abi.

Tak lama setelahnya Sera merasakan tangan Abi mulai memijat keningnya dengan gerakan lembut.

"Otot tubuh aku rasanya juga nyeri." Ujar Sera sembari melingkarkan tangannya di pinggang Abi.

"Gak apa apa, kamu cuman kecapean. Jangan lakuin sesuatu yang berat ya. Hari ini istirahat aja." Ujar Abi.

"Kemarin Diana rewel banget mas, dia terus terusan minta main padahal badan aku capek banget rasanya."

Mendengar cerita Sera, Abi jadi merasa kasihan. "Apa mas harus cari pengasuh aja buat Diana?"

Sera menggelengkan kepalanya. "Aku gak percaya sama orang asing buat jagain Diana."

"Tapi kan tetep ada pengawasan kamu sayang. Jadi kamu bisa mantau Diana juga."

INEFFABLE [Completed] Where stories live. Discover now