---tigapuluhtiga---

562 70 7
                                    

Sera menyibak gorden kamar yang menutupi kamar rawatnya saat ini. Matahari pagi menyambut dengan begitu hangat, membuat Sera jadi tersenyum karenanya.

"Selamat pagi mentari." Gumam Sera.

Kemudian ia berjalan ke arah meja sofa kecil yang berada tak jauh dari tempat tidurnya. Lucunya sekarang Sera berjalan kemari sambil membawa cairan infusan. Sebenarnya hal ini merepotkan, tapi ini lebih baik di banding dirinya diam di atas kasur.

Berhubung sudah lama rasanya Sera tidak menyisir rambut, ia memutuskan untuk mengambil sisir yang tak jauh dari jangkauannya. Perlahan ia sisir rambutnya dengan sangat hati hati, karena sekarang rambutnya sudah tidak sekuat dulu.

Banyak gumpalan rambut yang berjatuhan ke lantai, namun itu tak membuat Sera menghentikan kegiatannya. Pandangannya lurus ke depan, berusaha tidak menengok ke arah helaian rambut yang jatuh. Tak apa, Sera sudah harus terbiasa dengan hal ini mulai sekarang.

"Gak apa apa ra, nanti juga tumbuh lagi." Kata Sera, sebelum akhirnya senyuman tipis muncul di bibirnya.

Kaki rampingnya kemudian berjalan ke laci nakas yang tepatnya berada di sebelah ranjang rumah sakit. Kemudian ia ambil sesuatu yang tak lain adalah sebuah penutup kepala yang memang sudah ia siapkan beberapa hari lalu. Singkat cerita Sera minta di bawakan ini saat Aidan bilang akan berkunjung beberapa hari yang lalu.

Lantas ia berjalan ke cermin dan menatap dirinya sebentar. Lalu Sera pakaikan penutup kepala tersebut ke bagian atas kepalanya yang sudah kelihatan botak. Setidaknya seperti ini akan terlihat lebih baik bukan.

klek

Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok Abi yang membawa kantong keresek berwarna putih. Laki laki itu mengerutkan dahinya saat melihat sesuatu yang berada di atas kepala Sera.

"Udah cari sarapannya?" Tanya Sera begitu Abi mendekat ke arahnya.

Abi mengangguk. "Udah."

"Itu kamu bawa apa?"

"Cemilan, siapa tau kamu pengen nyemil." Kata Abi lalu meletakan bawannya di atas meja nakas.

"Liat, aku bagus nggak pakek ini?" Sera menunjukan penutup kepala yang ia gunakan. Abi sendiri tidak tahu dari mana Sera mendapatkan benda itu.

"Dapet dari mana?"

"Udah lama sih aku beli ini, terus pas kemarin Aidan kesini aku nitip bawain ini dari rumah."

"Emang kenapa kepalanya sampe harus di tutup segala?"

"Nggak apa apa sih, cuman kepala aku udah gak kelihatan cantik lagi. Jadi ya dari pada orang orang ntar aneh ngeliat kepala aku, mending aku tutup aja pakek ini kan." Ucap Sera kemudian ia duduk di atas ranjang tempat tidurnya. Tak lupa ia kembali menaruh infusan ke tiang yang menjadi tempat seharusnya.

Abi kemudian duduk di sebelah Sera lalu merangkul pundak wanita itu. "Sebenernya mau pakek penutup kepala atau nggak itu nggak mengurangi kecantikan kamu kok. Tapi kalau kamu nyaman pakek itu yaudah gak apa apa pakek aja."

"Tapi gak aneh kan?" Tanya Sera memastikan.

"Enggak lah sayang."

Ini adalah hari ke tiga Sera di rawat di rumah sakit. Rasanya sungguh sangat membosankan, ia ingin cepat pulang ke rumah. Tapi Abi bilang Sera tidak di izinkan pulang sampai minggu depan.

"Oh iya, buat ulang tahun Sean nanti lusa kamu udah nyiapin gift apa?" Tanya Sera.

"Hah emangnya ulang tahun Sean lusa ya?" Abi mulai kebingungan, karena ia belum sempat menyiapkan apa apa untuk Sean.

INEFFABLE [Completed] Where stories live. Discover now