18. Tongkrongan Mak Lin

213 50 8
                                    

Rena

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Rena

Di kelasku sedang ada pembagian lomba untuk memeriahkan HUT sekolah. Aku ditunjuk oleh ketua kelas untuk maju fashion show tema Nusantara. Awalnya aku menolak, tapi Ona sama Salsa maksa terus dan bilang kalau dulu waktu SD aku tiga kali menang lomba fashion show.

Ya, akhirnya aku dengan berat hati menerima.

Habis pembagian, aku kembali diam dan menaruh kepala di meja. Hari ini jam kosong. Tapi katanya nanti bakal ada guru PPL yang isi supaya kelasku nggak ramai. Padahal aku mau tidur di kelas.

“Anjir Satria! Gua naksir banget sama lu, Sat! Ini kalau pemerintah tau, pasti rasa naksir gua udah dijadiin pembangkit listrik tenaga naksir. Bodo amat gua naksir bangettt!!” seru Salsa waktu dia lihat Satria posting foto di Instagram.

Satria memang tampan sekali. Kalau di cerita Kak Sera, biasanya cowok kayak Satria ini disebut most wanted boy.

“Dia kayaknya emang udah gila sih,” sahut Ona sambil memakan usus jualan teman sekelas.

“Udah nggak ketolong lagi dia. Kayaknya kita harus beneran comblangin ke Satria biar dia nggak gila,” lanjut Ona.

“Tapi kan kita nggak kenal sama Satria, Na,” kataku.

“Suruh aja Naresh. Satria kan sepupu dia,” kata Ona.

“Eh iya, kapan si Naresh comblangin gua?” tanya Salsa sambil menopang dagunya. Aku mengedikkan bahu dan kembali menaruh kepala di meja.

“Aku tidur ya,” ucapku dan setelahnya aku jadiin mukena sebagai bantalan kepala di meja. Aku juga pakai earphone sambil mendengarkan lagu galau. Aku nggak tidur beneran, cuma merem-merem aja.

Tiba-tiba dua guru PPL perempuan masuk.

“Pak Regalnya nggak ikut, Bu?” tanya Tasya membuat aku dan yang lain menoleh.

“Ndak ada, dia ngajar di kelas sebelah.”

“Yahhh! Ibunya dituker aja sama Pak Regal.” dua guru PPL itu cuma bisa ketawa.

“Kalian dikasih tugas?” tanya guru PPL berjilbab yang paling cantik. Guru itu yang kemarin ketahuan jalan berdua terus sama Kak Regal udah kayak couple.

“Enggak ada.”

“Yaudah, jangan rame ya. Jangan keluar jangan ke kantin juga.”

“Tidur boleh, Bu?!”

“Boleh.”

Aku kembali diam dan menjadi pendengar ghibah Salsa dan Ona. Mendadak aku nggak mood ngapa-ngapain. Berujung aku memilih untuk menonton YouTube tentang orang-orang indigo yang sedang mediasi.

*****

Regal

“Pacarmu mana, Gal?”

Regal & Rena Место, где живут истории. Откройте их для себя