Bab 24

968 90 7
                                    

"Permisi kak pesanannya!"

Seorang pramusaji sedang menyajikan pesanan makan siang dari dua orang wanita dengan tampang tidak bisa di bilang biasa. Hanya beda status saja. Satunya seorang istri dan juga Ibu, satunya lagi jomblo akut yang sedang di kejar-kejar oleh seseorang dari masa lalunya.

"What? Aku dapat peran jadi Naomi Ra?" Ucap Dinda dengan nada yang lumayan tinggi sambil menyeruput jus jeruk dingin yang ada di hadapnnya.

"Ya bagus dong, sesuai sama kamu." Sebenarnya Sahra sudah memprediksi respon Dinda saat ini. Dia juga cukup syok saat Nabilla memberikan naskah film ini padanya tadi pagi. Nabilla itu orang yang menulis naskah film ini.

Dinda POV

Baru saja Sahra mendapat naskah film yang akan aku bintangi dari novelku sendiri. Setelah aku menyatakan kesediaanku untuk ikut andil dalam peran film itu, Mas Bayu memang tidak memberitahuku secara spesifik aku berperan sebagai siapa. Tapi menurut dia peran yang akan diberikan padaku pasti akan sangat cocok untukku. Dan saat ini setelah 2 minggu yang lalu aku ikut casting walaupun hanya formalitas saja, aku baru mengetahui aku mendapat peran siapa. Tapi yang aku sesalkan kenapa harus menjadi Naomi. Ya Tuhan!

"Sesuai gundulmu! Boleh di tukar gak sih Ra, aku ngerasa gak cocok aja berperan sebagai Naomi." Aku mendengus sebal.

"Kamu bisa Dinda!" Aku hanya mengerucutkan bibirku tanda tidak terima tapi tidak bisa melakukan apapun. Sudah sangat terlambat untuk mundur.

Aku ceritakan sedikit tentang Naomi ini ya, tokoh dalam novel yang kubuat sendiri dengan imajinasi liarku, sialan kenapa harus Naomi yang aku perankan, kenapa?!!!

Naomi adalah wanita cantik, ceria dan sexy. Seorang wanita muda yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hati Dharma sang tokoh utama pria. Dari menjebak Dharma hingga tidur dengan Dharma, hingga mencoba mencelakai Renata sang tokoh utama wanita. Pokoknya Naomi ini adalah tokoh ambisius yang sangat mencintai Dharma. Tokoh antagonis karena dia adalah orang ketiga diantara hubungan Dharma dan Renata.

Dan lihatlah aku, sosok Naomi tidak ada sama sekali dalam diriku, bagaimana aku bisa memerankan menjadi seorang penggoda Sexy. Apakah mereka gila memberikan peran itu padaku. Lebih baik aku memerankam Ganisha, wanita tampan yang mencintai Naomi. Itu lebih cocok untukku kan.

"Ya kamu lihat aku Sahra bentukan gini, mana bisa aku jadi si Naomi yang sexy dan penggoda itu." Dengusku sebal masih tidak terima.

"Lah kenapa, kamu kalau di dandani sexy juga jadi sexy Dinda, kamu gak ingat penampilanmu saat Vito ngajakin kamu kondangan itu, aku yakin deh pasti waktu itu si Vito udah ngiler liat kamu." Kekehnya menggodaku.

"Sialan!!!" Aku melemparkan naskah film yang sedang kupegang kepada Sahra.

"Udah, aku yakin kamu pasti bisa Din, proses syutingnya 2 minggu lagi. Mungkin kamu harus ambil kelas gym deh biar bentukan badanmu semakin ok Din." Ujarnya sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum seperti menggodaku. Sialan!.

"Kamu udah daftarin aku ke kursus acting juga kan Ra, pokoknya 2 minggu ini aku harus melakukam persiapan maksimal. Kamu bantuin aku juga ya." Sudah kukatakan sangat terlambat untuk mundur. Sebagai bentuk profesionalku dalam bekerja ya aku harus menerima peran  ini dan melakukan yang terbaik.

"Udah pokoknya aman deh, semua udah beres bahkan aku juga udah daftarin kamu ketempat gym yang biasa di datangi suamiku, hehehe." Untung saja managerku adalah Sahra. Dia memang sangat cekatan, dan sangat berinisiatif. Lihat saja dia tau yang terbaik untukku kan.

"Oh iya udah dari sini kita belanja ya, kulkasku udah kosong banget." Ajakku tiba-tiba

"Jadi dia masih tinggal di apartemenmu Din?" Aku hanya mengangguk malas. Udah bisa ditebakkan siapa yang Sahra maksud. "Yakin kamu mau balikan sama dia?" Tanya Sahra lagi.

When I'm In Love With Herजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें