Bab 17

900 94 11
                                    

6 tahun kemudian

Tik tok...tik tok...tik tok

"5"

"4"

"3"

"2"

"1"

"Hai hai hai, selamat malam semua, balik lagi nih di radio Ff1 dalam acara 'Mimpi besarku'. Selama satu jam kedepan Kayla akan menemani kalian semua yang lagi menikmati manisnya malam minggu. Untuk malam ini khusus sekali kita akan kedatangan narasumber seorang penulis buku yang lagi hype banget nih di kalangan anak muda. Siapa di sini yang tidak mengenal penulis dari buku "Summer in Paris"? Baiklah langsung saja kita hadirkan Adinda Rahayu."

"Halo selamat malam semuanya."

"Aduh suaranya aja merdu banget. Si misterius Adinda Rahayu. Saya beruntung banget ya bisa ketemu langsung dengan mbak Adinda. Summer in Paris ini buku ke 3 ya mbak. Saya juga sudah membaca semua karya mbak Adinda, kebetulan Summer in Paris salah satu favorit saya. Boleh dong buat Mbak Adinda untuk menceritakan sedikit tentang karya-karyanya. Bagaimana perjalanan mbak Adinda sampai menjadi penulis terkenal seperti sekarang ini?

"Sebenarnya saya menjadi penulis ini semua di mulai dari ketidak sengajaan. Seperti remaja pada umumnya saya juga pernah merasakan patah hati, dari situlah saya mulai menulis. Inspirasi datang seperti air mengalir saat saya menumpahkan pikiran saya pada tulisan. Hingga pada suatu hari seseorang menemukan tulisan saya dan memaksa saya untuk mengirim tulisan saya pada sebuah penerbit. Pada kesempatan ini saya ingin berterima kasih banyak pada sahabat baik saya karena telah berperan besar sehingga karya saya bisa di baca banyak orang."

"Sahabat? Apakah dia salah satu inspirasi tokoh utama dalam novel-novel mbak Adinda?"

"Saya harus meminta maaf pada sahabat saya karena meskipun dia adalah orang yang berperan besar dalam pembuplikasian novel saya tetapi tidak ada satupun tokoh utama yang terinspirasi dari dia, maaf ya Ra."

Suara tertawa bersama

"Terus apakah ada seseorang khusus yang menjadi inspirasi besar dalam karya-karya mbak Adinda?"

"Waaah pertanyaannya langsung menjurus ya. Tentu saja ada."

"Apakah dia yang membuat patah hati mbak Adinda saat dulu awal mulai menulis?"

"Bisa di katakan iya tapi tidak semuanya, inspirasi saat menulis bisa saya dapatkan di manapun bahkan secara spontan. Namun saya tidak bisa mengesampingkan kalau awal mula saya mulai menulis ya karena seseorang itu."

"Wah berarti seseorang ini sangat berharga untuk mbak Adinda ya?"

"Tidak hanya seseorang ini saja, siapapun yang masuk ke dalam hidup saya dan mau menyisihkan waktu di hidupnya untuk mengenal saya lebih dalam adalah orang yang berharga untuk saya."

"Berarti kalau saya ataupun siapapun di luar sana bersedia mau mengenal mbak Adinda lebih dalam berarti kami akan menjadi salah satu dari orang-orang yang berharga untuk mbak Adinda ya."

"Ya boleh saja, kenapa tidak."

"Baiklah setelah acara ini sepertinya saya berminat untuk menjadi seseorang lain yang berharga di hidup mbak."

"Hahaha, pendaftarannya terbatas ya."

"Mbak Adinda bisa banget bercandanya. Baiklah sepertinya sudah ada pesan-pesan masuk dari para penggemar mbak Adinda nih, kita bacain satu-satu ya."

1 jam berlalu

"Waah terima kasih banyak pada Mbak Adinda Rahayu yang sudah menyempatkan diri untuk menyapa para penggemar melalui acara ini. Semoga kita semua bisa terinspirasi dari sosok penulis muda nan hebat ini. Apakah ada pesan-pesan yang akan mbak Adinda sampaikan sebelum kita menutup acara ini?"

When I'm In Love With HerWhere stories live. Discover now