Bab 39 - Daddy pulang

957 67 3
                                    

"Akan ku perjuangkan perempuan yang memang pantas untuk membersamaiku."

•Irzaldi Kamandaka•

***

Happy reading gais ✨
.
.
.

Setelah hampir 6 bulan berada di Eropa, akhirnya irzaldi bisa pulang dan mendapatkan jatah liburnya. Tentu ia merasa senang sebab bisa kembali bertemu dengan Sam dan juga kekasihnya, aleyda.

Jarum jam menunjukkan hampir pukul 2 dini hari saat pesawat yang ia tumpangi mendarat di bandara Soetta. Setelah mengambil bagasi, ia segera mencari taksi untuk mengantarkan dirinya pulang. Ia sengaja meminta aleyda untuk tidak menjemputnya, karena tau pesawat nya akan tiba dini hari, sedangkan pukul 9 nanti aleyda harus bekerja.

Butuh waktu sekitar 45 menit untuk tiba di kediaman orangtuanya. Setibanya di rumah, ia di sambut oleh bibi dan segera bersih-bersih untuk kembali beristirahat. Masih ada waktu beberapa jam untuk menuju pagi dan bisa bertemu dengan aleyda. Hampir pukul 4 dini hari ia selesai bersih-bersih dan bersiap untuk melaksanakan ibadah. Selepas melaksanakan ibadah ia memilih untuk bergabung bersama putranya yang terlihat masih nyenyak di atas kasur kamar tidurnya.

Irzaldi
Aku udh sampe rmh ya, sayang.
Send a picture.

Sedangkan di lain tempat, aleyda yang kebetulan terbangun saat akan mematikan alarm yang berbunyi, melihat adanya satu pesan dari irzaldi.

Setelah membalasnya, ia segera bangun dan melaksanakan ibadah subuhnya. Ia harus bersiap-siap, jika tidak ingin di buru-buru waktu untuk berangkat ke setia Budi.

Kemarin irza sudah mengatakan bahwa akan menjemputnya hari ini dan meminta aleyda untuk tidak membawa kendaraan. Itulah kenapa aleyda memilih untuk bangun lebih pagi dari biasanya. Ia tidak ingin terburu-buru dan santai, apalagi ia akan menaiki angkutan umum.

***

Irza benar-benar memenuhi janjinya, saat jam kerja nya habis, Rubicon Irza sudah terparkir di lobi. Membuat aleyda segera pamit pada rekan sesama dokter yang kebetulan bertemu dengannya di lobi.

Ia masuk ke pintu penumpang, sudah ada Irza dan juga Sam yang tertidur di carsheat-nya di bangku penumpang belakang.

"Udah tidur aja, abis darimana?" Tanya aleyda penasaran.

"Rumah hanie." Jawab Irza sembari menjalankan mobil keluar area rumah sakit. "Kamu udah makan? Tadi Sam minta Drive true McD, keburu tidur anaknya." Ucap Irza lagi.

"Astaga, dia kemarin abis makan McD juga sama aku. Besok kalo Sam minta jangan di kasih, dia nggak boleh sering-sering makan makanan cepat saji." Peringat aleyda pada Irza.

"Belanja bulanan dulu ya, stock bahan aku abis di apart."

"Mau belanja dimana?"

"Mall biasa aja," Irza mengangguk.

Setelahnya keduanya tidak banyak obrolan berarti, hanya obrolan ringan yang tercipta karena takut Sam akan terbangun.

Aleyda suka cara irzaldi memahami dirinya, begitupun sebaliknya. Meskipun keduanya terlihat cuek dan acuh, apalagi Irza jarang bersikap romantis terhadapnya, aleyda tidak masalah. Baginya umur seperti mereka bukan lagi perihal setiap hari kamu harus selalu bersikap baik dengan memberikan bunga atau hal-hal romantis lainnya, ya sesekali tak apa, wajib dan harus.

STRANGERWhere stories live. Discover now