Bab 17 - Satur-date

1.7K 94 0
                                    

"Kalo biasanya kencannya berduaan sesekali harus nyoba bertigaan ya sama calon adik ipar."

-Irzaldi-

***

"Asyik ya ngelamunnya." Sindir Ale.

Aku berdecak mendengarnya, memilih bangkit dari ruang tamu lalu pergi ke kamar untuk mengambil ponsel.

Hari ini Sabtu dan aley tengah libur, itulah mengapa pagi-pagi begini dia bisa duduk santai sambil melamun di ruang tamu. Tentang Ale, adiknya itu tengah mampir untuk menumpang istirahat setelah tiba dari Bogor, satu jam lalu.

Ada sebuah notifikasi pesan dari Irza, kekasihnya.

Astaga,

Aley merasa pipinya mulai menghangat saat menyebut Irza sebagai kekasihnya, sekarang.

Irza
Kamu udh sarapan?

Sederhana, tapi ia merasa senang membacanya. Ini nih kalo lagi di mabuk asmara. Buru-buru aley mengetikkan pesan balasan.

Aley
Belum, knp?

Centang dua abu-abu itu berubah menjadi biru, Irza is typing.

Mau lontong sayur atau buryam?

Tidak langsung menjawab, aku menatap Ale yang kini tengah menggonta-ganti channel TV.

"Le, belum sarapan kan?" Ale menatapku sejenak lalu mengangguk. "Buat dong kak, laper." Sahutnya lagi tanpa dosa.

"Hmm."

Aku beralih menatap roomchat Irza yang masih berstatus online.

Buryam 1, lontong 1 ya

Ok.

Aku me-lock ponsel lalu meletakkannya diatas meja, dan ikut kembali duduk di sebelah Ale.

Masih jam 6, batinku.

Aley melirik Ale yang mulai fokus menyaksikan salah satu acara berita pagi hari, yang tengah disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta kenamaan.

"What do you think, if I have a boyfriend?"

"Who is he?"

Ale menatap aley dengan wajah yang sedikit berbeda. Aley menghembuskan nafas pelan, sedikit ragu sebenarnya.

"Kakak kenal dia udah lama?" Suara Ale terdengar lebih sopan dari sebelumnya. Menandakan jika adiknya ini tengah bertanya serius bukan bercandaan seperti biasanya. "Ba---"

Dering ponsel aley menginterupsi obrolan dua kakak adik ini, mereka refleks menatap sumber suara. 

Irza is calling...

Aley segera mengangkat panggilan tersebut, di sebelah ale yang tadi sempat melihat layar ponselnya.

"Halo, kamu udah dimana?" Ale kembali menatap layar televisi di hadapannya yang kini tengah menampilkan iklan sebuah kosmetik.

"Masih beli ini, buryamnya pake sate telor atau sate usus gak?" Tanya Irza di Seberang sana.

"Sate usus aja. Kamu beli dimana emangnya?"

STRANGERWhere stories live. Discover now