Part 30 - Weekend, Puncak & Sam

1.1K 68 0
                                    

Hulla ayang!

Mwehehehe

Udah part 30 ya? gak berasa yaa, tapi kayanya ini jalan ceritanya juga masih puanjangg bangedddd.

Stay tune ya gais, semoga suka mwehehhe. ya kalo ga suka skip aja, bukan apa, soalnya gue nulis cerita buat menungkan ide yang terlintas, bukan buat memenuhi keinginan orang lain mwehehehe.

yaudaaa laa, enjoi rieding yaaa bestie

Jangan lupa tinggalkan jejak bestie🪐👣

***

"Bukan tidak menerima tapi butuh waktu untuk mencernanya dengan baik."

~pahlawandayy~

***

Happy reading!
.
.
.

Setelah mendapatkan kata sepakat atas semua masalah yang dihadapi oleh aleyda dan irzaldi dalam hubungan yang mereka jalani, keduanya akhirnya memutuskan untuk kembali bersama.

Berbulan-bulan terombang ambing tidak membuat keduanya melepaskan satu sama lain. Jika ingin, baik aleyda maupun irzaldi bisa dengan mudah mendapatkan pasangan baru namun sayangnya rasa cinta yang keduanya miliki lebih besar daripada bayangan orang-orang disekitar keduanya.

Pagi-pagi begini, aleyda sudah sibuk memasak sarapan di dapur apartemennya. Baik dirinya maupun irza memang sudah terbiasa sarapan di pagi hari, biasanya ia juga sering memasak sarapannya jika senggang. Semalam, irza memang memutuskan untuk menginap dan untuk pertama kalinya, aleyda tidak melarang kekasihnya itu untuk menginap. Jauh sebelum ada masalah ini irza sudah sering kali mampir ke apartemennya namun aleyda selalu meminta laki-laki ini pulang dan tidak menginap, kecuali ada orang lain.

"Belum selesai ya masaknya?" Suara serak irza terdengar dibalik suara-suara alat masak yang beradu, Laki-laki ini memang sempat tertidur kembali setelah subuh tadi melaksanakan solat subuh. "Tinggal goreng nugget. Kamu mau minum apa?"

"Teh aja,"

Dahiku mengernyit, aley menatap sekilas irza yang memperhatikan dirinya dari balik pantry. "Tumben teh, bukan kopi?"

"Pengen aja sih. Kamu ada madu? Pake madu aja ya kalo ada."

"Ouwkey."

Aleyda kembali melanjutkan pekerjaannya sedangkan irza memilih untuk duduk di ruang tamu. Ia ingin mandi tapi takut terlalu lama jadi lebih baik menunggu setelah selesai sarapan saja.

Tidak sampai sepuluh menit, nasi goreng pedas, nugget, dan kerupuk udang yang aley dapat dari temannya sudah siap. Jika biasanya keduanya makan di meja pantry, kali ini mereka justru makan di sofa ruang tamu, ada meja berukuran sedang yang mereka jadikan meja makan sembari menonton siaran televisi.

"Kamu hari ini libur kan?" Tanya irza setelah menyelesaikan sarapannya.

"Iya, kan weekend,"

STRANGEROnde histórias criam vida. Descubra agora