Bab 22 - Bandung & Ulang Tahun

1.2K 80 0
                                    

"Ulang tahun buat perempuan lajang di penghujung kepala dua itu bukan lagi sesuatu yang ditunggu-tunggu tetapi sesuatu yang paling di hindari.

@pahlawandayy

***

Hamparan perkebunan teh yang terbentang luas sejauh mata memandang, menciptakan Seulas senyum bahagia dari paras perempuan cantik yang kini baru saja tiba dari Jakarta.

Aleyda.

Ia datang jauh-jauh ke Bandung untuk menyepi, menenangkan diri dari hiruk pikuk Ibukota dan semrawut nya jalanan Jakarta. Bangunan villa dua lantai bergaya modern yang terlihat di hadapannya, akan menjadi tempat aleyda tinggal, selama beberapa hari kedepan.

"Punten neng, ini barang-barangnya langsung saya bawa ke dalam ya?"

"Iya kang, mangga." 

Ya, aley memutuskan untuk mengambil cuti.

Ia butuh waktu untuk menjernihkan pikiran setelah mendengar banyaknya penjelasan yang ia terima, dari sudut pandang yang berbeda. Aley bahkan baru mengetahui jika ternyata, Avi mengenal baik sosok Irza, kekasihnya. Semua bermula saat ia hadir ke pesta pernikahan Avi.

"Duh par, gue jadi lo sih, ogah dateng ke nikahan mantan gini," ledek salah satu teman sekolahku. Aku hanya terkekeh mendengarnya, sama sekali tidak tersinggung dengan ucapannya. "Justru kalo gue gak dateng, dikiranya masih gagal move, ntar."

"Bener, setuju gue sama Paramitha." Sahut temanku yang lain.

Entah datang dari mana, Fara muncul secara tiba-tiba dari arah yang berlawanan dengan dirinya. Keduanya saling merespon heboh, karena sudah lama tidak saling bertemu. Hanya bertukar kabar melalui ponsel saja.

"Masih aja sendirian," bisik Fara.

"Hmm,"

"Fara udah jadi mommy, Avi udah married, masa lo masih sendiri aja par," sindir salah satu teman laki-laki Ku.

"Iya juga ya, udah hampir kepala tiga loh,"

Aku baru akan menjawab saat sebuah tangan melingkar posesif di pinggangku. Aku refleks menatap sang pelaku.

Irza.

Netra kami saling bertemu selama beberapa detik, hingga senggolan Fara di sebelahku menyudahi aksi tatap-tatapan ala India itu.

"Kenalin, Irzaldi,"

"Siapanya Paramitha?" Celetuk temanku kepo.

Irza melirikku sekilas, lalu menjawabnya tanpa beban. "calon suaminya," aku mendelik.

Bisa-bisanya pria ini, hubungan mereka saja masih menggantung, yakin sekali jika ia mau menikah dengannya. Namun, ini bukanlah waktu yang tepat untuk berdebat.

"Semoga langgeng ya,"

"Amin, di tunggu undangannya."

"Akhirnya, Paramitha bawa pasangan juga, selain Avi."

Dan masih banyak lagi.

Pada akhirnya, Irza mengetahui jika Avi adalah mantan kekasihnya masa SMA.

Olok-olokan tentang aleyda yang akhirnya memperkenalkan Irza sebagai kekasihnya tidak berhenti sampai disitu saja. Sepanjang ia menyapa ataupun disapa oleh teman-temannya, banyak pasang mata yang memperhatikan juga menggoda keduanya. Tidak tau saja jika hubungan mereka berdua tengah diambang kehancuran.

STRANGERWhere stories live. Discover now