Part 35 - Jamuan makan malam (2)

958 77 2
                                    

"Seburuk apapun hubungan yang ada dan sejauh apapun seseorang berlari tetap keluarga yang menjadi rumah untuk ia kembali pulang."

•pahlawandayy•

***

Happy reading ✨🤍
.
.
.

Sepulangnya dari acara makan malam, semua orang ikut serta ke rumah orangtua irzaldi, tak terkecuali aleyda.

Irzaldi di sidang habis-habisan oleh adik dan papa-nya mengenai persoalan Sam. Sedangkan hanie yang sudah lebih dulu meluapkan kekecewaannya memilih untuk diam dan mendengarkan. Nyonya Kamandaka sendiri memilih untuk langsung masuk ke dalam kamarnya setibanya di rumah. Situasi ini tentu membuat aleyda merasa simalakama dalam bersikap.

Apalagi saat melihat wajah kekasihnya yang sudah lebam akibat tonjokkan Alfarizi---sang adik tadi, membuat ia ngilu sendiri membayangkan rasa sakitnya.

"Siapa perempuan itu?" Tanya om Rhezaldi setelah sejak tadi diam.

"Queen Arsy Danuarta."

Om Rhezaldi menatap putranya, lalu menatapku yang masih setia duduk di sebelah Irza. "Jadi ini alasan kalian bertengkar malam itu?"

Baik aku dan Irza tentu kaget, ingatan aleyda berputar pada malam dimana ia berdebat sepulang menemui Sam untuk pertama kalinya, seingatnya tidak ada yang mendengar percakapan keduanya malam itu, namun darimana papi Irza bisa mengetahuinya.

"Papi ada di taman belakang saat kalian bertengkar, papi dengar semuanya."

Deg.

"Papi kira keesokan harinya kalian akan kasih penjelasan tapi ternyata butuh waktu berbulan-bulan ya?" Tambah papi irza.

Aku menunduk, merasa malu atas sikap kekanak-kanakan dan tidak sopan yang aku lakukan beberapa bulan lalu. Sedangkan di sebelah aley, Irza tampak menghela nafas, tangannya sejak tadi merangkul bahu aleyda. Irza paham jika sudah pasti aleyda merasa tidak nyaman sejak tadi.

"Nikahin dia."

Jederr

"Pi?" Refleks Irza.

"Aku punya aleyda, aku ngga mungkin menikahi queen. Aku ngga cinta sama dia." Tegas irzaldi.

"Having sex emang gak perlu cinta sih," sindir Alfarizi terang-terangan.

Rajandra yang duduk bersebelahan dengan Irza melotot pada sang adik ipar. Memberi kode untuk tetap diam dan berhenti menghakimi kakaknya sendiri. Biar bagaimanapun raja juga harus menjaga perasaan aleyda.

"Samuel akan tumbuh dewasa, dia butuh kamu dan kamu tentu paham maksud papi."

"Aku akan biaya----"

"Ini bukan hanya persoalan biaya, I Made irzaldi kamanda. Tapi kamu punya tanggung jawab sebagai orangtua, dan jangan sampai kamu mengorbankan Samuel hanya demi kepentingan dirimu sendiri. Kita harus obrolkan ini secepatnya dengan keluarga queen. Papi ngga mau tau itu."

Setelahnya papi Irza bangun dari duduknya dan pergi menuju kamarnya.

Aleyda diam tak berkutik.

Bagai makan buah simalakama, perempuan yang sejak tadi diam membeku sejak kali pertama tuan kamandaka itu menyinggung persoalan siapa ibu biologis Samuel, semakin menampakkan wajah kaku tanpa bisa berucap apapun. Di hadapan duduk sosok Alfarizi, masih menatap Irza dengan pandangan permusuhan, di temani rajandra juga Hanie.

STRANGERWhere stories live. Discover now