Bab 20 - Perdebatan

1.2K 84 0
                                    

Kiw kiw

Absen yuk yang masih setia baca cerita stranger sampe part 20😍

Gatauu khusus part ini bingung banget mau ngetik apaan :) pokoknya stay tune ya!

Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Vote🤍 komen📝 dan share cerita nyaaa!

Timakaciiii🪐 baybay👋

***

"Tidak semua hal bisa di bagi pada orang lain, sebab tidak semua orang bisa menerima dengan baik."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
|Pahlawandayy|

***

Happy reading!
.
.
.

Setelah obrolannya dengan hanie kemarin, aleyda tidak bisa tidur dengan tenang. Karena memikirkan apa yang di sembunyikan Irza darinya. Hal itu sukses membuat aleyda kurang tidur, bayangkan, ia hanya tertidur dua jam saja. Lingkaran hitam di bawah matanya terlihat jelas, jika ia tidak tidur dengan cukup, semalaman.

Ucapan hanie kemarin sore tentang kepulanga Irza, ternyata benar. Irza memberi kabar jika ia tengah berada di perjalanan menuju Jakarta. Seharusnya, Irza tiba di Soetta sore ini, sekitar pukul 5 sore.

Irza

Aku otw

Iya, aku jg bntr lg sampe

Aku memutuskan untuk menuntaskan semua ini secepatnya. Aku juga sudah mengajak Irza untuk bertemu di sebuah restoran di kawasan Kemayoran. Irza tersenyum mengiyakannya membuat aley semakin yakin ada yang di sembunyikan oleh kekasihnya itu.

Dress polos berwarna Milo sebatas lutut, flatshoes berwarna senada juga tas jinjing simpel, berisi dompet, ponsel, dan beberapa hal lain sudah melekat di tubuhnya.

Malam ini aley sengaja menaiki taksi, karena entah kenapa ia merasa tidak akan sanggup menyetir sendiri mobilnya nanti. Mungkin ia terlalu negative thinking, namun ah sudahlah. Semoga aja apa yang terlintas dalam benaknya tidak terjadi. Hingga 10 menit kemudian, ia tiba di restoran yang di maksud. Tepat saat ia turun dari taksi, Pajero sport Irza terparkir di lahan parkir persis di depan restoran.

Akhirnya keduanya masuk bersama-sama ke dalam restoran. Aley sudah mereservasi sebuah meja untuk keduanya. Mereka duduk saling berhadapan satu sama lain, persis bersebelahan dengan dinding kaca yang kini mulai memperlihatkan matahari terbenam.

"Kita pesen dulu ya, kamu mau makan apa?" Ucap Irza membuja suara.

"Samain aja, plus mineral water," Irza mengangguk.

Sepertinya ini bukan kali pertama Irza datang ke sini, buktinya tanpa melihat buku menu, kekasihnya ini terlihat dengan mudah menyebutkan pesanannya.

"Aku udah beberapa kali makan disini, masakannya enak." Benar kan dugaan aleyda. "Aku pikir kamu belum pulang dari Bandung," tambah Irza.

"Kemarin sore sampe Jakarta," Irza mengangguk paham.

Dua gelas orange juice pesanan kami datang, di susul semangkuk sup iga juga gurame bakar yang di pesan Irza untuk kami.

STRANGERWhere stories live. Discover now