Bab. 27

96 21 0
                                    

'Jangan memaksa orang lain untuk selalu mengerti dirimu,
karena tidak semua orang bisa dipaksa'


Di sebuah kamar terdapat dua orang perempuan yang sedang asik dengan dunia nya masing-masing. Yang satu sedang melamun entah mikirin apa dan yang satu asik dengan ponselnya.

Adel pov

Apa aku mulai dari sekarang ya ? Tapi aku belum siap untuk kehilangannya. Aku belum siap jika nantinya dia menjauh dariku perkara keegoisan aku ini.

Seegois ini kah aku? Sampai-sampai aku menghalangi mereka untuk jatuh cinta.

" Adel " teriak ashel sambil memukul lengan ku.

" Astagfirullah aceliaa sakit tau " tutur ku sambil mengelus pelan lenganku.

" Kamu daritadi aku panggilin adeliaaa " ucap ashel kepadaku.

" Mana ada , orang kamu daritadi main hp " Balasku kepada dia.

" Aku dicuekin ama kamu, yaudah aku main hp " ucap ashel sambil memanyunkan bibirnya.

" Iyaiya deh ngalah " ucapku ngalah.

" Kamu lagi mikirin apa sih del ?" Tanya nya yang membuatku sedikit terkejut atas pertanyaannya.

" Hah gimana?" Tanyaku dengan bohong seolah aku tidak mendengar pertanyaan dia tadi.

" Mikirin apa ?!" Tanyanya dengan cetus.

" Eh e-enggak , gamikirin apa-apa ko cel " jawabku lagi lagi berbohong kepadanya.

" Gamau cerita? Okey " tuturnya yang kini makin membuatku tidak bisa berkata apa-apa.

Akupun hanya bisa terdiam mematung dengan sikapnya yang saat ini sedang ngambek kepadaku. belum bilang aja dia udah ngambek duluan. Makin takut dan makin ciut nih nyali...

Setelah berdiam-diaman yang lumayan cukup lama,akupun memberanikan diri untuk memulai obrolan terlebih dahulu.

" Cel " panggil ku yang duduk disampingnya.

" Maaf " lanjutku kepadanya.

" Gausah kebanyakan minta maaf del, nyatanya kamu masih enggan untuk terbuka sama aku " ujar ashel kepadaku.

" E-enggak gitu cel " jawabku

" Terus? " tanyanya yang membuatku lagi lagi hanya bisa terdiam.

Sial...
Lagi-lagi aku terdiam,tidak mampu untuk menjawab lagi. Aku terkejut saat tiba-tiba acel pergi keluar dari kamar meninggalkan aku sendiri di kamarnya.

Kenapa rasanya susah banget buat bilang sejujurnya ke acel..

Adel pov end

Kringggg....kringggg...

Terdengar notif panggilan masuk dari ponsel milik ashel yang kebetulan orangnya sedang tidak ada ditempat.

Adel pun yang tidak sengaja melihat username panggilan tersebut sedikit terkejut dan dengan reflek ia ingin mengambil ponsel ashel yang sedari tadi berbunyi.

Saat hendak mengambil ponsel ashel, tiba-tiba ashel datang dan lebih dulu mengambil ponselnya.

" Kenapa ? " tanya ashel dengan cetus.

" Udah bisa jelasin ?" Tanyanya lagi dengan lirikan tajam menatap adel.

Adel tidak menjawab, melainkan ia ikut bertanya kepada ashel.

Keputusan yang terbaik (Mungkin)Where stories live. Discover now