Bab. 26

91 13 0
                                    

'Jika tidak ingin kehilangannya, jangan sia-siakan kehadirannya'



Robby pov

Kalau memang kita tidak boleh mencintai sembarang orang, lantas mengapa rasa cinta ini muncul di orang yang sembarang? Kalau bisa dengan mudah menghilangkan rasa ini, mungkin tanpa dia menyuruh pun, aku akan dengan cepat menghilangkannya. Sayangnya gagal, entah sudah sampai mana tahap ku mencintainya, sampai-sampai aku enggan untuk melepasnya. bahkan yang aku rasakan saat ini malah makin ingin memilikinya.

Rev? Kalau umur gue gapanjang, apa boleh gue minta permintaan untuk memilikinya ? walaupun hanya waktu yang sebentar saja, sampai akhirnya gue gaada disini lagi dan tidak bisa memilikinya lagi untuk selamanya.

Flashback on

Setelah seharian bermain di pantai, kini aku dan reva telah mengantar ashel pulang kerumah dengan selamat sampai tujuan.

Di dalam mobil hanya aku dan reva yang memang sedari tadi hanya berdiam, tak ada obrolan antara kami. Hingga akhirnya reva pun memulai obrolan terlebih dahulu dan membuat ku sedikit terkejut oleh pernyataannya.

" Ka ? " panggil reva kepadaku.

" Hem " jawabku yang masih terfokus menyetir mobil.

" Ka, gue kan gapernah ya yang namanya ngelarang lu untuk jatuh cinta sama siapapun. Tapi plis jangan ashel " ujar reva kepadaku yang membuat ku terdiam dan masih fokus menyetir mobil.

" Impian ashel masih panjang ka di grup idol ini, gue gamau nanti nya impian dia terputus ditengah jalan karena kak robby " lanjutnya lagi.

Aku masih terdiam, tidak mampu untuk berkata-kata apalagi menyangkal apa yang di ucapkan oleh adek ku ini.

" Ka, kali ini aja gue mohon. Jangan ashel ya, gue gamau untuk kedua kalinya mimpi orang yang gue sayang lu ancurin gitu aja " tuturnya yang kini membuatku memberhentikan mobil yang aku kendarai ditepi jalan.

Deg...


Ternyata benar, kita memaafkan seseorang bukan berarti kita melupakan kesalahan seseorang itu.

" Rev, kamu mikir kejauhan ah " ujarku sambil menatap ke arahnya.

" Kalaupun memang nantinya bakalan terjadi hal seperti ini, gue akan belajar untuk ikhlas untuk tidak memilikinya. Gue akan belajar melepaskan nya demi mimpi nya . Tapi jika suatu hari nanti ia telah sampai pada mimpinya, semua mimpi nya ia telah capai dan akhirnya ia melepaskan grup atau meninggalkan grup idol tersebut. Boleh kan gue untuk memilikinya saat waktu itu telah tiba ? " balasku yang masih enggan untuk mengakui bahwa memang saat ini aku sudah jatuh cinta kepada temannya.

" Untuk itu gue gabisa apa-apa, kalau memang dia sudah merasa mimpinya sudah ia capai dan dia rasa sudah cukup ia berada disana. Its okey jawaban itu hanya ada di ashel nantinya. Untuk saat ini tolong jangan hancurin mimpi ashel ya ka. Gue kasih kepercayaan penuh ke elu ka " balas reva yang kini ikut menatap balik ke arahku.

" Hmmm.. iya adeku sayang.. udah jangan terlalu dipikirin apa yang nanti nya belum tentu terjadi. Kamu ini mikirnya kejauhan tau " ucapku sambil mengelus-ngelus kepala adekku.

Flashback off

Untuk kesekian kali nya aku membohongi diri ini dan membohongi adekku lagi. Rasanya aku mulai percaya yang namannya 'bohong demi kebaikan'.

Robby pov end
.
.
.
.

" Ka robby buru ih, udah mau telat ini " teriak adel memanggil sang kakak dari ruang tamu.

Keputusan yang terbaik (Mungkin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang