Bab. 20

144 19 0
                                    

'Luapkan selagi masih ada waktu, sebelum waktu itu habis'

Kini diperjalan pulang menuju rumah, adel sedang berusaha menghubungi seseorang yang sepertinya sedang ngambek kepadanya.

" Dek, kamu kenapa gelisah gitu ? " tanya robby yang sedang menyetir.

" Gapapa ko ka " jawab adel sambil meletakan kembali ponselnya di dalam tas nya.

" Oh iya tumben gabareng acel " tanya robby lagi yang membuat adel melirik ke arahnya.

" Sejak kapan manggil acel ?" Tanya adel dengan tatapan sinis kepada robby.

" Ya sejak kenalan " jawab robby dengan bohong.

Adelpun tidak lagi menjawab omongan robby, ia hanya menatap sinis kakaknya.

Tidak ada lagi obrolan antara mereka semenjak pembicaraan tadi sampai akhirnya mereka pun telah sampai dirumah.

Tokk..Tokk..Tokk..

" By... Bukain dong pintunya " Teriak adel dari luar kamar robby.

Sudah beberapa kali adel mengetuk pintu kamar robby namun hasilnya nihil, robby tak kunjung membukakan pintu kamarnya.

" Mah.. ka Robby gamau bukain pintunya " Teriak adel kepada mamahnya yang berada di ruang tamu.

Cekrekk...

Akhirnya pintu pun terbuka, menampilkan sosok laki-laki yang terlihat sangat lemas.

" Lu kenapa kak ? " tanya adel yang masih terdiam didepan pintu kamar robby.

" Gue gapapa, kenapa reva ? " jawab robby sambil berjalan menuju kasur nya.

" Lu keliatan lemes by, gue panggil mamah ama papah ya " ujar adel yang kini sudah duduk dipinggir kasur robby.

" Gausah, Bentar ya " ucap robby meninggalkan adel sendirian dikamar.

Adel merasa ada yang tidak beres dengan kakaknya, ia pun berpikiran untuk mengikuti kemana sang kakak pergi meninggalkannya. Namun saat adel ingin beranjak dari kasur tersebut, robby sudah dulu sampai dikamarnya.

" Revaa see " teriak robby yang sangat antusias menunjukan sesuatu buat adel.

" By.. Jangan bilang lu akting ya ka ? " tanya adel dengan cetus.

Robby pun tertawa melihat ekpresi sang adik yang keliatan sudah panik karena melihat dirinya yang sedari tadi lemas.

" Gak lucu sumpah by " ucap adel yang kini sudah beranjak dari kasur.

" dih lu marah rev ? " tanya robby sambil memegang lengan sang adik agar tidak meninggalkannya.

Adel terdiam disaat lengannya di tahan sang kakak agar tidak meninggalkan sang kakak sendirian dikamar tersebut. Adel yang selalu punya cara untuk melakukan aksi jailnya pun memanfaat kan keadaan tersebut.

" Foto dulu baru gue gamarah " pinta adel kepada sang kakak.

" Apapun demi adek kesayangan gue " ujar robby sambil melepaskan genggamannya.

Kini robby pun berpose sambil memegang sesuatu yang ingin dia berikan kepada sang adik dan adel pun mulai memotret sang kakak. Setelah memotret sang kakak kini saat nya adel menjalankan misi jailnya.

 Setelah memotret sang kakak kini saat nya adel menjalankan misi jailnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Keputusan yang terbaik (Mungkin)Where stories live. Discover now